Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja yang Harus Dilakukan Sebelum dan Sesudah Bedah Bariatrik?

Kompas.com - 16/11/2022, 12:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Bedah bariatrik dilakukan saat diet dan olahraga tidak berhasil menurunkan berat badan atau saat Anda memiliki masalah kesehatan yang serius karena berat badan.

Ada beberapa prosedur bedah baratrik, yakni dengan membatasi jumlah yang boleh Anda makan, dengan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi, serta prosedur yang melakukan keduanya.

Bukan sekadar menurunkan beart badan, prosedur bedah bariatrik juga dapat membantu mengobati dan mencegah banyak penyakit metabolik yang berkaitan dengan obesitas, termasuk diabetes dan perlemakan hati.

Baca juga: Melly Goeslaw Jalani Operasi Bariatrik untuk Menurunkan Berat Badan, Operasi Apa Itu?

Tapi perlu dicatat, bahwa bedah bariatrik bukan jalan pintas yang mudah. Proses bedah bariatrik membutuhkan persiapan sebelumnya dan perubahan gaya hidup jangka panjang setelahnya.

Persiapan yang harus dilakukan sebelum bedah bariatrik

Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, SubSp. BDig, dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif RS Pondok Indah menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan tindakan bedah bariatrik.

Dokter akan melakukan pemeriksaan awal, di antaranya pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jantung, USG dengan teropong (endoskopi) untuk melihat kondisi kerongkongan dan lambung, serta pengecekan sleep study untuk mengetahui ada tidaknya kondisi sleep apnea.

Setelah hasil pemeriksaan didapat, pasien diwajibkan untuk berkonsultasi dengan beberapa dokter seperti dokter spesialis gizi klinik, doketr spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis penyakit dalam dengan kompetensi sesuai kebutuhan pada saat sebelum dan sesudah bedah bariatrik, serta dokter spesialis anastesi.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut akan menentukan layak tidaknya seseorang menjalani prosedur bedah bariatrik, sekaligus juga menjadi faktor penentu tindakan bedah bariatrik apa yang sesuai untuk dilakukan.

Selain itu, pasien juga diminta menjalani diet rendah kalori (1.000 kilo kalori) selama sekitar dua minggu sebelum Tindakan bedah bariatrik.

Hal ini dilakukan untuk mengecilkan organ hati, agar tidak menutupi pandangan ketika dilakukan tindakan bedah bariatrik.

Baca juga: Mengenal Bedah Bariatrik, Menurunkan Berat Badan hingga Risiko Penyakit

Proses tindakan bedah bariatrik

Bedah bariatrik akan dilakukan menggunakan anestesi umum. Ini berarti Anda tidak sadar selama prosedur.

Saat ini, sebagian besar jenis operasi bariatrik dilakukan secara laparoskopi, yakni memasukkan instrumen tubular kecil dengan kamera terpasang, ke dalam perut melalui sayatan kecil di perut.

Kamera kecil di ujung laparoskop memungkinkan ahli bedah untuk melihat dan mengoperasi bagian dalam perut, tanpa membuat sayatan besar.

Menurut dr Peter, Teknik minimal invasive laparoskopi ini memungkinkan rasa nyeri lebih minimal, risiko komplikasi pasca tindakan bedah bariatrik.

Baca juga: Siapa Saja yang Boleh Menjalani Operasi Bariatrik seperti Melly Goeslaw? Dokter Jelaskan

Ilustrasi operasi laparoskopi Dok. Shutterstock/amab Ilustrasi operasi laparoskopi

Yang harus dilakukan setelah bedah bariatrik

Setelah tindakan bedah bariatrik untuk menurunkan berat badan, biasanya Anda tidak boleh makan selama 1 sampai 2 hari, agar perut dan sistem pencernaan sembuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com