Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Librarysaurus 2

Kompas.com - 24/10/2022, 16:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kemajuan tersebut juga membawa dua sisi: berkah dan musibah. Dianggap berkah karena dengan hadirnya teknologi ini pekerjaan-pekerjaan manusia bisa lebih efisien.

Namun di sisi lain menjadi musibah karena hilangnya banyak profesi yang sudah mapan berabad-abad. AI selain menjadi determinator juga menjadi terminator yang tidak belas kasihan.

Menurut prediksi, ada 10 profesi yang segera akan hilang: guru, dosen, pustakawan, teller, kasir, dll. Kini kita saksikan prediksi itu terbukti satu demi satu dan pustakawan tinggal menghitung hari.

Tidak ada yang perlu ditangisi karena itu merupakan hukum besi kemajuan. Yang harus kita lakukan adalah antisipasi, adaptasi, dan berbenah diri menjaga relevansi supaya tidak ikut mati.

Perpustakaan boleh saja hilang, tapi pribadi pustakawan harus tetap hidup bahkan terus berkontribusi.

Di awal lahirnya, pustakawan adalah pribadi yang multitalenta karenanya selalu menempati posisi yang terhormat di pusat perubahan, yaitu pusat kekuasaan atau spiritual.

Di tengah arus perubahan yang semakin akseleratif bisakah pustakawan kembali merebut posisi terhormat seperti itu? Atau minimal menjaga eksistensinya supaya tidak tersapu oleh badai perubahan?

Menurut kami, minimal ada tiga syarat yang harus dipenuhi supaya pustakawan tetap relevan di sepanjang zaman.

Pertama, mengubah paradigma dan pola pikir. Perubahan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kita, akan tetapi kita tidak bisa mengontrol lingkungan.

Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan adalah adaptif terhadap perubahan supaya tetap relevan.

“Hanya orang gila yang mengharapkan hasil berbeda dengan cara yang sama,” kata Einstein.

Kita telah menempuh sejarah kepustakawanan dalam tiga gelombang peradaban: Gelobang I (pertanian), Gelombang II (industri), dan Gelombang III (informasi).

Dalam gelombang I dan II peran utama pustakawan relatif sama, misalnya, dalam mengelola sumber informasi (buku, jurnal, dll.).

Sebagaian besar tugas pustakawan adalah prosesing sumber informasi yang berupa akuisisi, klasifikasi, katalogisasi, lalu diseminasi.

Gelombang ketiga (era informasi) terjadi pegesaran yang cukup signifikan karena terdampak oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka kita beralih dari konvesional ke perpustakaan hybrid, yaitu perpaduan antara konvesional dan digital.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com