Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontaminasi Etilen Glikol Sebabkan Gagal Ginjal Akut Misterius? 4 Hal yang Harus Diketahui

Kompas.com - 22/10/2022, 12:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

EG dan DEG merupakan senyawa yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Pada dosis 1.500 miligram per kilogram berat badan, EG dapat menyebabkan kematian.

Karena itu, di berbagai negara, termasuk Indonesia, EG dan DEG tidak boleh digunakan dalam pembuatan produk farmasi.

Namun beberapa bahan tambahan seperti gliserin dan polietilenglikol yang digunakan dalam sirup memiliki potensi terkontaminasi dengan DEG atau EG.

Pada proses pengujian oleh lembaga regulasi obat seperti BPOM, DEG/EG dapat ditemukan sebagai cemaran pada pelarut tambahan. BPOM telah menetapkan standar yang mengatur batas maksimal kandungan cemaran ini sesuai standar internasional.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut pada Anak: Perulangan Bencana Obat Sirup sejak 1937?

Bahan tambahan dalam produk farmasi merupakan bahan yang digunakan agar senyawa obat atau zat aktif dapat lebih stabil, lebih dapat diterima, atau lebih efektif saat dibuat dan digunakan. Bahan tambahan yang boleh digunakan dalam produk obat harus memiliki pharmaceutical grade, bahan tersebut terjamin kemurniannya, tidak bersifat mempengaruhi bahan lain, dan tidak beracun.

Penjaminan keamanan dan mutu obat sudah diatur oleh standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), atau secara internasional dikenal dengan Good Manufacturing Practice. Standar CPOB ini mengikat seluruh produsen obat.

CPOB mensyaratkan setiap penerimaan bahan baku dan bahan tambahan harus diuji sesuai standar oleh produsen. Bahkan, pemasok bahan baku juga harus diaudit. Regulator berperan untuk memastikan produsen obat mematuhi standar CPOB ini.

4. Dampak EG dan DEG pada ginjal

EG yang ditelan dan masuk ke dalam tubuh mengalami proses metabolisme di hati oleh beberapa enzim. Proses ini akan menghasilkan asam glikolat yang mengakibatkan penumpukan asam di dalam tubuh, dan asam oksalat. Asam oksalat inilah yang dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Pada keracunan berat, EG dapat menyebabkan gagal ginjal akut, sehingga terjadi penumpukan senyawa kimia beracun dan ketidakseimbangan kimiawi di dalam darah.

Sementara itu, DEG yang masuk ke dalam tubuh akan diolah di hati menjadi senyawa 2-hydroxyethoxyacetic acid (HEAA) yang bersifat asam dan dapat merusak ginjal dan saraf.

Baca juga: Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, Orangtua Diimbau Waspadai Gejala Ini

Segera cari hubungan sebab-akibat

Belajar dari kasus-kasus serupa di berbagai negara, otoritas kesehatan dan obat-obatan Indonesia harus segera menemukan bukti ilmiah soal ada atau tidaknya hubungan antara gagal ginjal akut pada ratusan anak-anak dan obat sirup yang mereka minum.

Langkah ini tetap harus dilakukan walau kini semua obat sirup telah ditarik dari peredaran. Hal ini sangat penting agar korban tidak terus berjatuhan. Langkah hukum perlu dilakukan jika memang ada indikasi tindak pidana dalam proses produksi obat sirup di Indonesia.

Lailaturrahmi

Lecturer, Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis, Fakultas Farmasi, Universitas Andalas

Azhoma Gumala

Pharmaceutics Lecturer, Fakultas Farmasi, Universitas Andalas

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Kontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirup akibatkan gagal ginjal akut? Empat hal yang perlu Anda ketahui". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com