Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Sifilis, Diagnosis, Pengobatan, dan Infeksi Ulang

Kompas.com - 27/08/2022, 19:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Perawatan bisa dimulai sebelum hasil tes diketahui. Adapun durasi pengobatan bergantung terhadap kondisi atau stadium sifilis yang diderita.

Pada beberapa orang, pengobata bisa menyebabkan sejumlah gejala menyerupai flu seperti suhu tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Gejala-gejala ini umumnya berlangsung hingga 24 jam.

Dituliskan NHS, jika menderita dan telah mendapatkan pengobatan sifilis, Anda harus kembali melakukan pengujian ulang dalam waktu 6 dan 12 minggu.

Tanpa pengobatan, sifilis bisa merusak jantung, otak, maupun organ lainnya. Bahkan, penyakit ini bisa mengancam jiwa.

Reinfeksi penyakit sifilis

Meskipun pernah terinfeksi sifilis, ini tidak mengartikan bahwa Anda bebas dari infeksi ulang, bahkan setelah pengobatan berhasil. Kemungkinan seseorang kembali terpapar sifilis selalu ada.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Penyakit Sifilis

Anda memerlukan tes lanjutan oleh penyedia layanan kesehatan untuk memastikan perawatan yang dilakukan berhasil.

Untuk mencegah infeksi sifilis secara sepenuhnya, satu-satunya cara yang bisa dilakukan dengan tidak berhubungan seksual vaginal, anal, maupun oral.

Jika aktif secara seksual, Anda direkomendasikan untuk tidak berganti-ganti pasangan dan berhubungan dengan orang yang telah dipastikan tidak menderita penyakit sifilis.

Menggunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks juga bisa menurunkan kemungkinan seseorang terkena sifilis. Kondom bisa mencegah penyebaran penyakit ini dengan mencegah kontak dengan luka.

Meski begitu, terkadang luka terjadi di area yang tidak tertutup oleh kondom sehingga kontak dengan luka tersebut masih bisa menularkan sifilis.

Baca juga: Bakteri Treponema pallidum, Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com