Masa inkubasi virus ialah antara 5-21 hari. Gejala prodormal pada pasien bisa berupa demam, dan di saat itu apabila ada droplet yang keluar kepada seseorang maka virus berpotensi menular.
"Saya sampaikan bahwa virus itu tidak mudah menular, tetapi dengan kontak erat yang sangat erat dan dalam waktu yang sangat lama itu menyebabkan virus berpindah," jelasnya.
Apalagi fase di mana kulitnya sudah ada erupsi atau ruam itu akan sangat menular. Maka, Hanny meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, dan tidak perlu terlalu cemas.
Baca juga: Indonesia Impor 10.000 Vaksin Cacar Monyet, Kemenkes: Bukan Vaksin Cacar Air
Masyarakat juga dinilai perlu tahu bagaimana cara penularannya agar bisa menjaga diri dari penularan virus cacar monyet.
"Sebagai tindak lanjut, kami dari tim Satgas sedang berkonsolidasi dan mempersiapkan rekomendasi lanjutan yang berfokus pada tata laksana pemilihan indikasi pemberian vaksinasi dan antivirus," paparnya.
Mitigasi penyebaran cacar monyet, kata dia, harus dilakukan bersama-sama antara organisasi, satgas yang dibentuk oleh PB IDI, pemerintah pusat, serta pemerintah derah.
Satgas Monkeypox juga telah menyusun sejumlah rekomendasi, di antaranya:
"Kembali mengingatkan bahwa rekomendasi kami untuk seluruh masyarakat di Indonesia adalah mengurangi risiko penularan, tadi sudah disampaikan secara jelas, PHBS dan menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Baca juga: Cacar Monyet Berisiko Menginfeksi Anak-anak, Bagaimana Cara Mencegah Penularannya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.