Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembengkakan Jantung Dialami Dicky Topan Sebelum Meninggal Dunia, Kondisi Apa Itu?

Kompas.com - 11/07/2022, 13:30 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Artis peran Dicky Topan meninggal dunia di usia 26 tahun pada Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 21.00 WIB. Dicky didiagnosis mengalami pembengkakan jantung

Dikutip dari pemberitaan Kompas TV, Jumat 8 Juli 2022 sang ibunda, Lusianti, mengungkapkan belakangan putranya tengah berjuang melawan penyakit jantung. Pemeran dalam serial Si Entong ini juga sempat dirawat di Rumah Sakit Mintoharjo, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Lusianti menyebut anaknya memang telah didiagnosa menderita penyakit jantung, belum lama ini. Awalnya, Dicky Topan pun mengeluh sakit berupa kram di bagian dada.

“Umur 25 baru keliatan jantungnya bengkak. Udah enam kali ini masuk rumah sakit,” kata Lusianti.

Lantas, apa itu pembengkakan jantung, dan mengapa bisa menyebabkan kematian?

Baca juga: Pembengkakan Jantung Bukan Penyakit, Ini Gejala hingga Pencegahannya

Menurut Ketua Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Renan Sukmawan, ST, MARS, PhD, SpJP(K), pembengkakan jantung bisa terjadi sebagai komplikasi lanjut dari berbagai penyakit jantung.

Misalnya pada penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung katup, sampai kelainan otot jantung atau kardiomiopati.

Dokter yang juga berpraktik di RSJPD Harapan Kita itu menambahkan, bila penyakit jantung berlanjut atau tak tertangani dengan baik, darah yang tertahan alirannya dalam ruang-ruang jantung akan mendesak dinding jantung, sampai batas tertentu tidak mampu lagi dikompensasi oleh otot pada dinding jantung.

"Sehingga ruang jantung membesar, yang pada akhirnya membuat kondisi pembengkakan jantung atau kardiomegali," terang Renan kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Penyakit Jantung Koroner Bisa Dialami Usia Muda, Kenali Faktor Risiko dan Gejalanya

Ilustrasi pembengkakan jantung, penyebab pembengkakan jantung, gejala pembengkakan jantung, pembengkakan jantung adalah. Shutterstock/Yok_onepiece Ilustrasi pembengkakan jantung, penyebab pembengkakan jantung, gejala pembengkakan jantung, pembengkakan jantung adalah.

Dihubungi secara terpisah, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Bekasi Barat, dr Robert Edward Saragih SpJP(K) FIHA, pembengkakan jantung diidentikkan dengan kegagalan jantung untuk berfungsi, atau memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini memiliki klasifikasi ringan hingga berat.

"Dengan bengkaknya jantung dan menurunnya fungsi jantung, tentu risiko perburukan secara fungsi dan rasa pada setiap orang. Dan tentu saja risiko kematian secara tiba-tiba atau perlahan akan lebih mudah terjadi bahkan mereka yang usia muda," jelas Robert.

Penyebab pembengkakan jantung

Pembengkakan jantung kerap kali disebabkan karena dibiarkannya pembuluh darah jantung atau koroner tersumbat, sehingga suplai darah yang dibutuhkan jantung terganggu.

Dikatakan Robert, penyebab lainnya ialah hipertensi tidak terkontrol, pembengkakan jantung karena kehamilan pada usia terlalu muda atau terlalu sering melahirkan, kerusakan katup-katup jantung.

Baca juga: Apa Itu Pemasangan Ring Jantung untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner?

"Atau bawaan lahir yang menyebabkan jantung tidak sempurna strukturnya saat lahir, ataupun penyakit miopati di mana jantung membesar dengan sendirinya tanpa ada gangguan atau ketidaksempurnaan di bagian jantung yang lain," ujarnya.

Gejala pembengkakan jantung

"Pembengkakan jantung akibat penyakit jantung lanjut, biasanya disertai gejala-gejala gagal jantung yaitu sesak napas saat aktivitas, sesak bila tidur terlentang, atau mudah terbangun pada malam hari karena sesak," ucap Renan.

Selain itu, pembengkakan jantung seperti yang dialami Dicky Topan bisa menimbulkan gejala termasuk:

  • Mudah merasa lelah
  • Sesak saat beraktivitas
  • Begah atau merasakan sensasi penuh di perut
  • Jantung berdebar
  • Pembengkakan pada tungkai kaki dan terasa nyeri
  • Terkadang disertai kram

"Pada kasus kram ini (yang dialami Dicky sebelum meninggal) mungkin dimaksud nyeri akibat adanya penyumbatan pembuluh darah jantung secara tiba-tiba, mungkin ya," papar Robert.

Baca juga: Penyakit Jantung Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia, Kenapa?

Ilustrasi penyakit jantung di usia muda, penyebab penyakit jantung pada anak muda.Shutterstock/Fangstw Ilustrasi penyakit jantung di usia muda, penyebab penyakit jantung pada anak muda.

Faktor risiko pembengkakan jantung

Dokter Renan membeberkan sejumlah faktor risiko pembengkakan jantung, di antaranya riwayat penyakit jantung sebelumnya.

Kemudian, faktor-faktor risiko tradisional penyakit jantung seperti usia tua, jenis kelamin pria, hipertensi, memiliki kebiasaan merokok, diabetes melitus, dan hiperkolesterolemia.

Pembengkakan jantung juga berisiko menyebabkan komplikasi yang berat, yaitu sudden cardiac death (kematian jantung mendadak), gangguan irama atau listrik jantung.

Dapat pula terjadi komplikasi pada organ-organ lainnya seperti ginjal, atau dikarenakan terlalu bengkak fungsi jantung sangat rendah bisa terjadi stroke akibat kekentalan darah yang lepas dan tersumbat di pembuluh darah otak.

Dokter Robert turut menekankan bahwa pembengkakan jantung pasien dapat ditangani. Bagi Anda yang mengalami gejala pembengkakan jantung disarankan untuk segera memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Pasien Gagal Jantung Rentan Rawat Inap Berulang, Dokter Ungkap Sebabnya

Adapun tata laksana atau pengobatannya dapat dilakukan dengan mengatasi penyebabnya. Contohnya, pada penyakit jantung katup berat bisa dilakukan tindakan penggantian katup.

"Kalau karena penyakit jantung koroner perlu dilakukan pemasangan ring atau operasi bypass, begitu juga untuk kelainan jantung bawaan perlu dikoreksi," tutur Renan.

Cara mencegah pembengkakan jantung

Kendati pembengkakan jantung bisa terjadi pada siapa saja, bukan tidak mungkin kondisi ini bisa dicegah sedini mungkin.

Mengubah pola hidup dan perilaku hidup sehat, menjadi hal yang bisa dilakukan untuk mencegah faktor risiko pembengkakan jantung.

"Medical check-up adalah sesuatu yang penting di samping menjaga faktor-faktor yang bisa merusak pembuluh darah jantung seperti merokok, diabetes hipertensi, kolesterol," pungkas Robert.

Baca juga: Waspada, Gagal Jantung Kerap Terjadi pada Perempuan Hamil hingga Usai Melahirkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com