Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Ikan Duyung di Pantai Ambon, Hewan Apa Itu?

Kompas.com - 28/06/2022, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Perilaku dan konservasi Dugong

Dugong menghabiskan waktunya, siang dan malam dengan berenang di kawasan rumput laut, dengan moncong berbulu dan sensitifnya, mereka mengunyah rumput laut.

Mamalia laut ini dapat bertahan di bawah air selama enam menit sebelum muncul ke permukaan, kadang Dugong akan bernapas dengan 'berdiri' dengan ekor mereka dengan kepala menyembul ke permukaan air.

Dugong menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian maupun berpasangan, kendati terkadang mereka terlihat berkumpul dalam kawanan besar yang terdiri dari ratusan ekor hewan.

Baca juga: Dugong, Morfologi, Pola Makan, dan Cara Berkembang Biak

Dalam reproduksi, duyung atau dugong betina memiliki satu anak setelah kehamilan selama setahun.

Induknya akan membantu anaknya mencapai permukaan air dan membantu anaknya mengambil napas pertama.

Anak dugong akan tetap dekat dengan induknya selama sekitar 18 bulan, terkadang dia akan tampak menunggangi punggung induknya yang lebar.

Morfologi Dugong

Dugong atau duyung adalah mamalia laut yang memiliki nama latin Dugong dugon. Spesies ini tidak hanya ditemukan di Indonesia, namun juga di perairan Indo Pasifik, Afrika Timur, dan Kepulauan Solomon.

Tubuh dugong memiliki panjang 2,4 sampai 3 meter dengan berat bervariasi dari 230 sampai 930 kilogram. Dugong memiliki sirip panjang yang terletak di bagian dada.

Panjang siripnya berkisar 35 sampai 45 sentimeter. Sirip ini bersama dengan ekor berfungsi sebagai pendorong dan kemudi.

Ketika pertama kali dilahirkan, dugong berwarna krem pucat. Semakin dewasa, warna tubuhnya akan berubah menjadi abu-abu gelap. Dugong bisa hidup selama 40 sampai 70 tahun.

Berikut deskripsi mamalia air dugong.

- Kepala berukuran besar, pupil berwarna gelap dengan bola mata berwarna putih pucat
- Tubuh abu-abu kebiruan, pucat hingga merah muda pada tubuh bagian bawah
- Individu jantan dewasa biasanya memiliki bekas-bekas luka pada tubuhnya, terutama pada tubuh jantan
- Organ ekstrimitas berbentuk seperti dayung
- Ekor memiliki belahan tengah ekor seperti ekor paus
- Umumnya hidup soliter atau dalam kelompok kecil
- Panjang tubuh maksimum 4,1 meter
- Betina dan duyung muda memiliki tubuh yang lebih mulus
- Punggung gelap, dapat tertutup ganggang dan teritip
- Habitatnya di pesisir, sebab makanannya adalah lamun
- Tidak melompat atau berloncatan di air

Dugong rentan terancam punah

Hewan laut yang lemah ini, berstatus Vulnerable atau rentan terhadap kepunahan dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Sebab, dugong adalah salah satu hewan yang menjadi sasaran empuk bagi para pemburu di kawasan pesisir.

Dugong banyak diburu untuk dimanfaatkan daging, minyak, kulit, tulang dan giginya.

Saat ini, dugong atau duyung telah dilindungi secara hukum di seluruh jangkauan habitat mereka, tetapi populasi dugong di banyak perairan di dunia masih sangat lemah.

Banyak yang meyakini bahwa duyung adalah inspirasi bagi kisah pelayaran kuno tentang putri duyung dan sirene.

Baca juga: Mengenal Dugong yang Terdampar di Polewali Mandar, Hewan Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com