Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video Ikan Duyung di Pantai Ambon, Hewan Apa Itu?

Akun TikTok @capt.fredrik_kailola, mengunggah video yang memperlihatkan penampakan putri duyung atau ikan duyung pada Senin (27/6/2022).

Dalam unggahannya tersebut, @capt.fredrik_kailola menjelaskan bahwa penampakan putri duyung atau ikan duyung ini bukan yang pertama kali datang di pantai sekitar Ambon.

“Terlihat Sosok Menyerupai Putri Duyung, dipantai Latuhalat Kota Ambon,” tulis akun tersebut seperti dikutip Kompas.com, Selasa (28/6/2022).

Ia pun menjelaskan, sebelumnya ikan duyung tersebut juga pernah terlihat di Pantai Seilale, Ambon.

Ikan duyung bukan ikan

Putri duyung adalah sebutan populer oleh masyarakat awam yang merujuk pada penggambaran imajinasi seorang gadis cantik dari tubuh ke kepala dengan bagian bawah badan menyerupai ikan yang lengkap dengan ekor.

Sementara, ikan duyung adalah sebutan populer pada hewan asli bernama Dugong.

Dugong memiliki nama ilmiah Dugong dugon. Satwa air yang satu ini termasuk dalam Ordo Sirenia dan famili Dugongidae.

Dilansir dari National Geographic, Dugong sebetulnya bukan ikan, melainkan mamalia yang sangat besar yang habitatnya di perairan pantai yang hangat.

Mamalia air tersebut dapat ditemukan dari Afrika Timur hingga Australi, termasuk Laut Merah, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Hewan Dugong masih berkerabat dengan manatee dan memiliki kemiripan penampilan dan perilaku, walaupun ekornya melengkung seperti ekor paus.

Kedua hewan laut ini juga berkerabat dengan gajah, meskipun hewan darat raksasa itu sama sekali tidak mirip dalam penampilan atau perilaku.


Perilaku dan konservasi Dugong

Dugong menghabiskan waktunya, siang dan malam dengan berenang di kawasan rumput laut, dengan moncong berbulu dan sensitifnya, mereka mengunyah rumput laut.

Mamalia laut ini dapat bertahan di bawah air selama enam menit sebelum muncul ke permukaan, kadang Dugong akan bernapas dengan 'berdiri' dengan ekor mereka dengan kepala menyembul ke permukaan air.

Dugong menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian maupun berpasangan, kendati terkadang mereka terlihat berkumpul dalam kawanan besar yang terdiri dari ratusan ekor hewan.

Dalam reproduksi, duyung atau dugong betina memiliki satu anak setelah kehamilan selama setahun.

Induknya akan membantu anaknya mencapai permukaan air dan membantu anaknya mengambil napas pertama.

Anak dugong akan tetap dekat dengan induknya selama sekitar 18 bulan, terkadang dia akan tampak menunggangi punggung induknya yang lebar.

Morfologi Dugong

Dugong atau duyung adalah mamalia laut yang memiliki nama latin Dugong dugon. Spesies ini tidak hanya ditemukan di Indonesia, namun juga di perairan Indo Pasifik, Afrika Timur, dan Kepulauan Solomon.

Tubuh dugong memiliki panjang 2,4 sampai 3 meter dengan berat bervariasi dari 230 sampai 930 kilogram. Dugong memiliki sirip panjang yang terletak di bagian dada.

Panjang siripnya berkisar 35 sampai 45 sentimeter. Sirip ini bersama dengan ekor berfungsi sebagai pendorong dan kemudi.

Ketika pertama kali dilahirkan, dugong berwarna krem pucat. Semakin dewasa, warna tubuhnya akan berubah menjadi abu-abu gelap. Dugong bisa hidup selama 40 sampai 70 tahun.

Berikut deskripsi mamalia air dugong.

- Kepala berukuran besar, pupil berwarna gelap dengan bola mata berwarna putih pucat
- Tubuh abu-abu kebiruan, pucat hingga merah muda pada tubuh bagian bawah
- Individu jantan dewasa biasanya memiliki bekas-bekas luka pada tubuhnya, terutama pada tubuh jantan
- Organ ekstrimitas berbentuk seperti dayung
- Ekor memiliki belahan tengah ekor seperti ekor paus
- Umumnya hidup soliter atau dalam kelompok kecil
- Panjang tubuh maksimum 4,1 meter
- Betina dan duyung muda memiliki tubuh yang lebih mulus
- Punggung gelap, dapat tertutup ganggang dan teritip
- Habitatnya di pesisir, sebab makanannya adalah lamun
- Tidak melompat atau berloncatan di air

Dugong rentan terancam punah

Hewan laut yang lemah ini, berstatus Vulnerable atau rentan terhadap kepunahan dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Sebab, dugong adalah salah satu hewan yang menjadi sasaran empuk bagi para pemburu di kawasan pesisir.

Dugong banyak diburu untuk dimanfaatkan daging, minyak, kulit, tulang dan giginya.

Saat ini, dugong atau duyung telah dilindungi secara hukum di seluruh jangkauan habitat mereka, tetapi populasi dugong di banyak perairan di dunia masih sangat lemah.

Banyak yang meyakini bahwa duyung adalah inspirasi bagi kisah pelayaran kuno tentang putri duyung dan sirene.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/28/173000723/viral-video-ikan-duyung-di-pantai-ambon-hewan-apa-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke