Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Heat Stroke Selama Musim Haji 2022, Rompi Penurun Suhu Disiapkan untuk Jemaah

Kompas.com - 28/06/2022, 16:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut telah memanfaatkan teknologi carbon cool, yang didesain menjadi set rompi penurun suhu, untuk menangani kasus heat stroke jemaah haji di Arafah, Muzdhallifah dan Mina (Armuzna) selama Musim Haji 2022.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr Budi Sylvana, MARS, menyampaikan rompi penurun suhu juga akan digunakan oleh petugas kesehatan yang bertugas di wilayah Armuzna sebagai tindakan pencegahan.

Rompi penurun suhu ini merupakan inovasi pelayanan kesehatan di musim haji 1443 Hijriah, untuk penanganan kasus heat stroke yang mungkin terjadi di musim haji 2022 ini," ungkap Budi dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, Senin (27/6/2022).

Pasalnya, suhu panas Arab Saudi saat ini sedang tinggi yang dapat memicu kondisi heat stroke. Untuk diketahui, heat stroke adalah kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, dikarenakan tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.

Pada kondisi tersebut, suhu badan bisa meningkat dengan cepat hingga 41 derajat Celsius dalam 10 sampai 15 menit, akibatnya tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.

Baca juga: Pelaksanaan Haji Saat Musim Panas, Ikuti Tips Mencegah Heat Stroke

Heat stroke juga berisiko dapat memperberat kondisi orang yang tengah sakit, bahkan bisa menyebabkan kematian. Musim Haji 2022, jemaah rentan mengalami heat stroke karena suhu panas tinggi di Tanah Suci saat ini.

Sebanyak 10 rompi sudah disiapkan untuk petugas, sementara 20 lainnya disiapkan untuk pertolongan pertama pada jemaah haji yang terkena heat stroke.

Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sekaligus tim peneliti, Dr dr Rr Suzy Indharty MHA MKes SpBS(K), mengatakan bahwa pengukuran suhu dan tanda vital jemaah menjadi parameter dalam penggunaan rompi penurun suhu ini.

Spesialis bedah saraf konsultan tumor otak yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) itu, berkolaborasi dengan dosen Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam mengembangkan set rompi tersebut.

“Suhu diukur secara continues, dan akan dihentikan setelah suhu pasien turun mencapai 38 derajat, untuk kemudian diberikan terapi standar lainnya," jelas Suzy

Dia menyampaikan, penggunaan teknologi carbon cool pada rompi penurun suhu untuk cegah heat stroke ini pada jemaah haji, bukan tanpa sebab karena daya tahan dingin yang lama serta titik leleh merupakan alasan utama teknologi ini digunakan.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Heat Stroke Saat Olahraga di Tengah Cuaca Panas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com