Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2021, 14:01 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Lingkungan yang panas dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Terlebih jika tubuh terpapar suhu panas dan lembap dalam waktu yang lama.

Hal ini tidak boleh disepelekan karena dapat menyebabkan kondisi yang membahayakan yang dikenal dengan istilah heat stroke atau serangan panas.

Apa itu heat stroke?

Dilansir dari Mayo Clinic, heat stroke adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh tubuh yang terlalu panas, biasanya sebagai akibat dari paparan suhu panas yang terlalu lama dan aktivitas fisik di lingkungan yang panas.

Heat stroke ini dapat terjadi jika suhu tubuh seseorang naik hingga 40 derajat celcius atau lebih tinggi.

Jika tidak segera diatasi, heat stroke dapat membunuh atau menyebabkan kerusakan pada otak dan organ dalam lainnya.

Baca juga: Ada Isu Gelombang Panas, BMKG: Itu di Amerika Utara, Bukan Indonesia

Heat stroke umumnya menyerang orang lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 50 tahun, namun kondisi ini juga dapat dialami di usia muda dalam kondisi sehat.

Gejala heat stroke

Gejala utama heat stroke adalah suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Di samping itu, sebagaimana dilansir WebMD, heat stroke juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti:

1. Sakit kepala berdenyut

2. Pusing

3. Tidak berkeringat meski panas

4. Kulit memerah, panas, dan kering

5. Kelemahan atau kram otot

6. Mual dan muntah

Baca juga: Pemanasan Global Diprediksi Sebabkan Gelombang Panas yang Intens di Asia Tenggara

7. Detak jantung lebih cepat

8. Napas cepat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com