Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara Buruk, Apa Dampaknya pada Kesehatan? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 25/06/2022, 12:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Seperti dikatakan dr Efriadi paparan kualitas yang buruk juga menimbulkan efek jangka panjang pada kesehatan, termasuk gangguan fungsi paru-paru yang menurun secara drastis. Pada orang-orang tertentu, hal itu akan membuat mudah merasa sesak.

Terlalu lama menghirup polusi atau tinggal di daerah dengan polusi udara yang buruk terkadang menyebabkan penyempitan di saluran napas, disertai dengan bunyi 'ngik' ketika sedang bernapas.

"Kemudian juga (risiko) penyakit di luar paru seperti jantung dan penyakit pembuluh darah, juga risiko terkena kanker paru bertambah walaupun faktor risiko kanker paru banyak. Terutama asap rokok ditambah dengan zat-zat polusi," ujar Efriadi.

Kelompok yang rentan terhadap polusi udara

Akibat kualitas udara yang buruk, dr Efriadi mengungkapkan ada beberapa kelompok yang paling rentan dengan masalah polusi udara, salah satunya balita atau anak-anak di bawah dua tahun.

"Ini orang-orang yang rentan terhadap polusi udara ini. Kenapa saya bilang bayi atau anak balita lebih rentan dengan polusi udara? Ini terkait dengan kondisi perkembangan parunya masih belum sempurna," ucapnya.

Baca juga: 6 Fakta Kualitas Udara Buruk Jakarta dan 3 Rekomendasi bagi Kita

Pasalnya, jaringan paru hingga cabang-cabang paru pada anak-anak masih kecil, terlebih sistem imunnya pun belum sebaik orang dewasa.

Itulah sebabnya ketika zat-zat polusi udara masuk, dapat menimbulkan iritasi. Iritasi tersebut pada akhirnya akan menimbulkan peradangan seperti batuk dan pilek.

Selain zat-zat berbahaya, polusi udara turut membawa kuman, bakteri, dan virus sehingga anak-anak mudah sekali mengalami gejala ISPA.

"Kadang-kadang sampai (terkena) bronkopneumonia, yang dia harus sampai dirawat di rumah sakit dengan pemberian oksigen, itu yang sering terjadi kalau polusinya tidak terkendali," kata Efriadi. 

Dampak kualitas udara buruk yang berbahaya ini juga bisa dialami oleh orang lanjut usia (lansia) serta mereka yang memiliki komorbid seperti penyakit paru, penyakit jantung dan pembuluh darah, PPOK, hingga asma.

Baca juga: Terkenal Buruk, Begini Kualitas Udara Jakarta Selama Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com