Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Bintang Jatuh di atas Gunung Merapi, Ahli: Itu Cuma Pesawat

Kompas.com - 02/06/2022, 20:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Sebuah video viral memperlihatkan ada benda jatuh dari arah langit di atas Gunung Merapi. Netizen pun ramai mengomentari dan menyebut penampakan itu adalah bintang jatuh.

Dalam unggahan video oleh akun Instagram @mountnesia mempertanyakan akankah benda yang meluncur dari langit di atas Gunung Merapi pada 1 Juni 2022 itu adalah sebuah bintang jatuh?

“Rabu, 1 Juni 2022 Pukul 18.32 WIB visual #Merapi terlihat dari CCTV FREKOM di Kalitengah Lor (Tenggara). Kira kira itu apa menurut kalian? Apakah bintang jatuh?,” tulis akun @mountnesia dikutip Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

Sampai sore hari ini, Kamis (2/6/2022) video tersebut sudah ditonton sekitar 370.000 warganet dan dikomentari oleh sekitar 821 orang.

Tanggapan warganet pun beragam, ada yang menyebutkan bahwa itu bukanlah penampakan bintang jatuh melainkan asteroid atau meteor.

Ada pula yang menyebutkan benda langit yang seolah jatuh itu memang bintang jatuh dan mereka menuliskan permohonan mereka di kolom komentar.

Seperti diketahui bahwa mitos bintang jatuh yang paling banyak diyakini oleh sebagian orang adalah momen yang tepat untuk berdoa karena bisa dikabulkan.

Baca juga: Bukan Pengabul Doa, Bintang Jatuh Sebenarnya Adalah Meteor

Di luar dari berbagai komentara warganet tersebut, bagaimana para ahli melihat penampakan benda langit jatuh di atas Gunung Merapi tersebut, apakah itu penampakan bintang jatuh?

Menjawab persoalan itu, Astronom Amatir Indonesia sekaligua Pembimbing dan Pendamping Forum Kajian Ilmu Falak (FKIK) Gombong dan Majelis Kajian Ilmu Falak (MKIF) Kebumen Jawa Tengah, Marufin Sudibyo mengatakan bahwa jelas apa yang ada di video itu bukanlah bintang jatuh.

Marufin Sudibyo justru menyebutkan kalau fenomena itu hanya pesawat yang melintas.

Ada tiga alasan atau faktor utama yang disebutkan Marufin untuk mendukung pernyataannya itu yakni sebagai berikut.

1. Kejadiannya masih petang

Seperti yang bisa kita lihat dari video tersebut. Rekaman CCTV itu mempelrihatkan waktu penampakan itu terjadi yakni sekitar pukul 18.31 sampai 18.32 WIB.

Marufin mengatakan, fenomena yang diyakini bintang jatuh terlihat di atas Gunung Merapi ini terekam pada saat maghrib, di mana langit masih terang dan obyek pada ketinggian yang cukup besar masih tersinari cahaya Matahari.

Baca juga: Bintang Paling Panas Memiliki Suhu Permukaan 35 Kali Lebih Tinggi dari Matahari, Apa Itu?

Ilustrasi meteorit, meteor jatuh ke BumiShutterstock Ilustrasi meteorit, meteor jatuh ke Bumi

Dengan begitu, ketika sebuah pesawat lewat pada waktu sebuah benda di langit masih bisa tersinari Matahari, pasti kamera CCTV tersebut masih bisa menangkap penampakannya.

Sementara, diyakini jika kejadiannya terjadi sedikit lebih malam lagi atau cuaca di langit sudah gelap maka potensi pesawat bisa terlihat akan kecil.

“Ya karena (peswat) masih tersinari cahaya Matahari. Jadi bisa dilihat,” kata Marufin kepada Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

“Kalo sudah tidak tersinari, ya gelap kecuali lampu merahnya (pada pesawat) yang sulit direkam CCTV,” tambahnya.

2. Pengaturan CCTV yang tidak mendukung

Faktor berikutnya yang menguatkan pernyataan Marufin ini yaitu kemampuan atau pengaturan CCTV yang dianggap tidak begitu mampu untuk menangkap gambar suatu objek dengan jelas.

“(Pesawat itu) lalu terekam oleh CCTV, yang umumnya cenderung merekam obyek terang bergerak sebagai ‘obyek berekor’ (seperti bintang berekor),” ujarnya.

Baca juga: Mengapa Bintang Mampu Memancarkan Cahayanya Sendiri?

Lebih lanjut, kata dia, jika CCTV tidak diatur dengan baik, maka saat ada stasiun antariksa internasional (ISS) yang cukup terang melintas di langit lokal atau tempat CCTV itu berada, tetap saja akan terlihat seolah seperti penampakan ‘bintang berekor’.

3. Durasi yang cukup lama

Faktor ketiga yang disebutkan oleh Marufin untuk menyebutkan benda seolah jatuh di atas Gunung Merapi itu bukanlah bintang jatuh adalah durasi peristiwa itu yang cukup lama.

Melihat yang terekam dalam CCTV di video tersebut, penampakan benda jatuh dari langit itu terekam sejak pukul 18.31.57 WIB. Kemudian rekaman itu berakhir pada pukul 18.32.46 WIB.

Artinya secara nyata, rekaman itu terjadi sekitar 49 detik. Namun, pengunggah video tersebut mempercepatnya menjadi 3 kali lebih cepat sehingga durasi video yang beredar hanya sekitar 17 detik saja.

“Lalu fenomena ini terlihat cukup lama (~30 detik), sehingga tak mungkin meteor-terang (fireball),” ujarnya.

Ia pun membandingkan dengan contong meteor super terang dalam peristiwa Chelyabinsk 2013 yang jatuh dengan melepaskan energi 600 kiloton TNT, hanya memijar 20-an detik.

“Kombinasi ke-3 faktor itu menyimpulkan fenomena itu kemungkinan besar pesawat yang melintas,” jelasnya.

Baca juga: Bintang Raksasa Merah Pollux Malam Ini Sejajar Bulan, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com