Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiu Paus Terdampar di Pantai Salido Dipotong Warga, Bagaimana Evakuasi yang Benar?

Kompas.com - 31/05/2022, 19:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Dalam penanganan mamalia laut terdampar lainnya, bentuk evakuasi akan disesuaikan dengan kondisi satwa itu sendiri saat ditemukan.

“Terkait dengan evakuasi hiu tutul atau hiu paus yang terdampar, biasanya tergantung dari kondisi ikannya sendiri, apakah masih hidup atau sudah mati,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Selasa (31/5/2022).

Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa pada prinsipnya, jika mamalia laut tersebut ditemukan ketika kondisinya masih hidup, maka pihak berwenang bersama dengan warga harus berusaha membawa mamalia tersebut ke laut lagi.

Hal ini seperti yang dilakukan kepada ikan hiu paus yang ditemukan di Pantai Kincie tersebut.

Warga sempat mendorong ikan itu kembali ke laut saat pertama kali ditemukan terdampar karena kondisinya masih hidup, meskipun akhirnya hiu paus itu kembali terdampar lagi di pantai.

Baca juga: Hiu Paus Betina Ambil Alih Status Hewan Terbesar di Laut

Saat hiu paus itu kembali terdampar kedua kali di pantai, hiu paus tersebut sempat hidup sebentar dan akhirnya mati.

Lalu, dalam kondisi mamalia laut yang terdampar dalam kondisi mati, Fahmi mengatakan, biasanya cara evakuasi yang paling umum dilakukan adalah dengan dikuburkan.

“Namun apabila tidak ada lahan, maka pilihan lainnya ya dengan cara dihancurkan dengan cara dibakar, atau dipotong kecil-kecil dan ditenggelamkan,” ujarnya.

Sulitnya mengevakuasinya, warga potong hiu paus yang terdampar tersebut. Memotong tubuh mamalia laut besar seperti hiu tutul atau hiu paus menjadi bagian kecil-kecil itu diperbolehkan.

Hal itu dilakukan jika memang hewan tersebut sudah mati, tujuannya agar warga lebih mudah membawa tubuhnya untuk segera dikuburkan di lokasi pantai atau menenggelamkannya ke lautan lagi.

Baca juga: Studi Ungkap Hiu Paus Mampu Hidup Lebih dari 50 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com