Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter
Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com
KOMPAS.com - Kasus hepatitis akut misterius pada anak telah dikonfirmasi di beberapa negara, termasuk di Indonesia.
Berbeda dengan penyakit yang diakibatkan virus hepatitis A, B, C, D, dan E yang umum terjadi, hingga kini belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut misterius.
Adapun salah satu dugaan penyebab dari penyakit tersebut adalah infeksi adenovirus.
Adenovirus sendiri merupakan keluarga virus yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada manusia, mulai dari flu biasa hingga infeksi saluran pencernaan.
Baca juga: 6 Dugaan Penyebab Penyakit Hepatitis Akut Anak, Apa Saja?
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 33 negara, ada 650 kasus dugaan hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya, per Jumat 27 Mei 2022.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan juga telah mencatat 16 kasus yang diduga merupakan hepatitis akut berat.
Lantas, apa saja yang harus diketahui orangtua dalam mewaspadai gejala hepatitis akut misterius dan mencegah penularannya?
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal tersebut, Kompas.com akan berkolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak di Primaya Evasari Hospital, dr Ria Yoanita, Sp.A, CIMI.
Dokter Ria menjalani pendidikan Nutrition and Pediatric Care e learning Harvard Medical School Teaching Hospital tahun 2020. Ia juga menempuh pendidikan Dokter Spesialis Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), tahun 2013 hingga 2017.
Baca juga: WHO Laporkan 650 Kasus yang Diduga Hepatitis Akut Misterius pada Anak
Obrolan menarik seputar hepatitis misterius pada anak ini, dapat sahabat Kompas.com saksikan secara langsung di beberapa akun resmi Kompas.com, yakni Instagram @kompascom, Facebook @kompascom, dan akun YouTube Kompas.com, pada pukul 14.00 WIB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.