Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hiu Paus Terdampar di Pantai Salido Dipotong Warga, Bagaimana Evakuasi yang Benar?

KOMPAS.com- Seekor hiu paus yang terdampar di Pantai Kincie Salido harus dipotong-potong tubuhnya karena warga kesulitan untuk mengevakuasinya.

Sebelumnya diberitakan bahwa warga menemukan seekor hiu paus terdampar di Pantai Kincie Salido, Nagari atau Desa Salido, Kecamatan IV Juari, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Kondisi terdamparnya ikan hiu paus atau disebut juga hiu tutul itu direkam oleh masyarakat, dan diunggah di salah satu akun media sosial Instagram @kabarpesel.

Dalam video hiu paus terdampar di Pantai Kincie Salido yang berdurasi 30 detik yang diunggah pada Selasa (24/5/2022) itu menginformasikan bahwa hiu paus tersebut terdampar karena terbawa oleh pukat nelayan setempat.

"Hiu Paus ditemukan masyarakat yang sebelumnya diberitakan terdampar di Pantai Belakang Puskesmas Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, pada hari Selasa (24/4/22) sekitar pukul 09.30 WIB, dikarenakan terbawa oleh pukat nelayan setempat," tulis akun @kabarpessel tersebut.

Wali Nagari Salido, Evilindo membenarkan kejadian terdamparnya satwa liar tersebut.

Evilindo menuturkan, hiu paus yang terdampar di Pantai Salido itu memiliki panjang kira-kira sekitar 6 meter.

“Awalnya ,asih bergerak, kemudian ditolong warga dibawa ke tengah laut lagi, tapi hiu itu kembali terdampar,” kata Evilindo dalam pemberitaan Kompas.com, Rabu (25/5/2022).

Diceritakan Evilindo, selang tak berapa lama, hiu paus itupun kemudian mati, dan warga setempat akhirnya memotong badan ikan besar tersebut, lalu menguburnya di lokasi pantai itu juga.

Belajar dari kasus hiu paus terdampar ini, bagaimana sebenarnya melakukan evakuasi terhadap mamalia laut besar ini dan bolehkah memotong tubuhnya untuk dikuburkan?

Cara evakuasi hiu paus terdampar

Peneliti hiu dan pari dari Pusat Penelitian Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fahmi mengatakan, sebenarnya terkait evakuasi hiu tutul atau hiu paus yang terdampar di Pantai Kincie Salido ini tidak jauh berbeda dengan berbagai jenis mamalia lainnya.

Dalam penanganan mamalia laut terdampar lainnya, bentuk evakuasi akan disesuaikan dengan kondisi satwa itu sendiri saat ditemukan.

“Terkait dengan evakuasi hiu tutul atau hiu paus yang terdampar, biasanya tergantung dari kondisi ikannya sendiri, apakah masih hidup atau sudah mati,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Selasa (31/5/2022).

Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa pada prinsipnya, jika mamalia laut tersebut ditemukan ketika kondisinya masih hidup, maka pihak berwenang bersama dengan warga harus berusaha membawa mamalia tersebut ke laut lagi.

Hal ini seperti yang dilakukan kepada ikan hiu paus yang ditemukan di Pantai Kincie tersebut.

Warga sempat mendorong ikan itu kembali ke laut saat pertama kali ditemukan terdampar karena kondisinya masih hidup, meskipun akhirnya hiu paus itu kembali terdampar lagi di pantai.

Saat hiu paus itu kembali terdampar kedua kali di pantai, hiu paus tersebut sempat hidup sebentar dan akhirnya mati.

Lalu, dalam kondisi mamalia laut yang terdampar dalam kondisi mati, Fahmi mengatakan, biasanya cara evakuasi yang paling umum dilakukan adalah dengan dikuburkan.

“Namun apabila tidak ada lahan, maka pilihan lainnya ya dengan cara dihancurkan dengan cara dibakar, atau dipotong kecil-kecil dan ditenggelamkan,” ujarnya.

Sulitnya mengevakuasinya, warga potong hiu paus yang terdampar tersebut. Memotong tubuh mamalia laut besar seperti hiu tutul atau hiu paus menjadi bagian kecil-kecil itu diperbolehkan.

Hal itu dilakukan jika memang hewan tersebut sudah mati, tujuannya agar warga lebih mudah membawa tubuhnya untuk segera dikuburkan di lokasi pantai atau menenggelamkannya ke lautan lagi.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/31/193200023/hiu-paus-terdampar-di-pantai-salido-dipotong-warga-bagaimana-evakuasi-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke