Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Deteksi Penyebab Hepatitis Akut dengan Uji Serologi dan Molekuler

Kompas.com - 21/05/2022, 09:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Peneliti Kelompok Riset Hepatitis, Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Korri El Khobar menjelaskan, deteksi virus penyebab hepatitis akut misterius pada anak-anak dapat dilakukan secara serologi dan molekuler.

Berikut penjelasan perbedaan kedua deteksi virus penyebab hepatitis akut misterius secara serologi dan molekuler.

Deteksi virus penyebab hepatitis secara serologi

Dalam dunia medis, uji serologi dilakukan untuk membantu diagnosis dari suatu penyakit.

Pengujian ini dapat menguji reaksi serologis spesifik untuk suatu agen infeksius, waktu yang diperlukan pun lebih singkat daripada pemeriksaan kultur atau identifikasi bakteri, dan pengambilan sampel relatif mudah yaitu darah.

“Deteksi serologi dilakukan untuk menentukan apakah seseorang telah atau pernah terinfeksi dengan cara mendeteksi antibosi spesifik terhadap virus,” kata Korri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/5/2022).

Pemeriksaan serologi biasanya dilakukan ketika dalam pemeriksaan medis seseorang dicurigai mengidap penyakit yang melibatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Misterius Anak Diduga Disebabkan Adenovirus, Virus Apa Itu?

Selain dipergunakan dalam deteksi penyebab hepatitis akut misterius yang saat ini banyak menyerang anak-anak di sejumlah negara di dunia, uji serologi ini juga cukup membantu dalam menentukan diagnosis penyakit seperti hepatitis B.

Pemeriksaan serologi biasanya dilakukan di laboratorium, atau rumah sakit yang memiliki peralatan memadai.

Deteksi virus penyebab hepatitis secara molekuler

Sementara itu, deteksi molekuler dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis infeksi virus dengan cara mendeteksi materi genetik virus.

Pengujian ini juga dimaksudkan untuk menganalisa penanda biologi secara genomik atau proteomik untuk mendapatkan informasi kesehatan atau penyakit pasien dalam diagnostik klinis.

Hasil positif dari deteksi molekuler dapat dilanjutkan dengan melakukan proses sequencing untuk mendapatkan sekuens virus tersebut.

Baca juga: Gejala Hepatitis Akut, Penyebab, dan Risiko Jika Tidak Diobati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com