Suhu yang sangat panas selama beberapa waktu ini dapat berbahaya bagi makhluk hidup.
Misalnya saja Amerika Serikat, yang pernah dilanda gelombang panas dan kekeringan pada tahun 1988 yang menewaskan lebih dari 4.000 orang.
Selengkapnya berita populer Sains tentang cuaca panas di Indonesia bukan gelombang panas, dapat dibaca di sini.
Baca juga: Cuaca Panas Terik di Indonesia Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, siklon tropis Karim terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya banten.
“Siklon tropis ini memberikan dampak secara tidak langsung terhadap peningkatan curah hujan, kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang di Sumatera bagian selatan, Pesisir Barat Sumatera dan Samudra Hindia barat Sumatera-selatan Jawa,” jelas Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/5/2022).
Sirkulasi siklonik terpantau di Laut Seram bagian barat dan Kalimantan yang membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Selain waspada siklon tropis Karim, sirkulasi siklonik juga turut berpengaruh terhadap cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia. Konvergensi ini memanjang di Maluku, Maluku Utara, di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Papua.
Sementara, daerah konfluensi terpantau memanjang di Samudra Hindia Barat daya Banten dan Laut Andaman.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut,” jelasnya.
Waspada siklon tropis Karim dan sirkulasi siklonik dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia.
Lebih lengkap berita populer Sains terkait waspada siklon tropis Karim yang bisa memicu cuaca ekstrem di Indonesia dapat dibaca di sini.
Baca juga: Waspada Siklon Tropis Karim Berpotensi Tingkatkan Cuaca Ekstrem di Indonesia
Hiu paus adalah salah satu hewan laut yang terancam punah. Studi terbaru mengungkapkan, aktivitas pelayaran mungkin menjadi penyebab di balik menurunnya populasi hiu paus.
Berdasarkan catatan yang ada, beberapa kapal laut berukuran besar kerap menabrak hiu paus sehingga membuat keberadaannya semakin terancam.
Seperti dilansir dari Independent, Selasa (10/5/2022) jumlah hiu paus telah menurun dalam beberapa tahun terakhir di banyak lokasi perairan di dunia.
Akan tetapi, penyebab penurunannya sendiri masih belum diketahui secara pasti. Di sisi lain, para ahli mengatakan bahwa hewan terancam punah ini menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air dan berkumpul di daerah pesisir.