Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2022, 13:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski telah banyak studi mengenai pterosaurus--reptil terbang yang menjelajahi langit jutaan tahun lalu dan hidup berdampingan dengan dinosaurus, selalu saja ada hal baru yang ditemukan.

Kali ini temuan fosil pterosaurus dapat mengungkap evolusi bulu dari kerabat dinosaurus yang mampu terbang itu.

Temuan tersebut menunjukkan, bahwa bulu pterosaurus muncul sekitar 100 juta tahun lebih dari yang diperkirakan para peneliti sebelumnya.

Baca juga: Temuan Baru, Bayi Pterosaurus Bisa Terbang Tak Lama Usai Menetas

Seperti dikutip dari Science Daily, Senin (9/5/2022) hasil tersebut berdasarkan dari analisis fosil kepala spesies pterosaurus, Tupandactylus imperator yang berusia 115 juta tahun.

Spesies pterosaurus ini terkenal dengan jambulnya yang besar dan aneh. Tim menemukan bahwa bagian bawah jambul memiliki pinggiran bulu yang tidak jelas, dengan bulu seperti rambut pendek dan bulu bercabang yang halus.

"Kami tak menyangka sama sekali akan melihat ini. Selama beberapa dekade ahli paleontologi telah berdebat tentang apakah pterosaurus memilki bulu atau tidak," ungkap paleontolog University College Cork (UCC) Dr Aude Cincotta.

Temuan fosil bulu ini pun akhirnya menutup perdebatan itu untuk selamanya, karena bulu-bulu itu jelas terlihat di tubuh pterosaurus layaknya burung hari ini.

Tim kemudian mempelajari bulu dengan mikroskop elektron bertenaga tinggi dan menemukan melanosom yang diawetkan --butiran pigmen melanin.

Studi juga menunjukkan, bahwa melanosom ini pada jenis bulu pterosaurus yang berbeda memiliki bentuk yang berbeda pula.

Baca juga: Misteri Asal Usul Reptil Purba Pterosaurus Terungkap, Seperti Apa?

Dari situ pula peneliti kemudian dapat menyimpulkan, bahwa pterosaurus memiliki warna bulu hitam, cokelat tua, dan juga cokelat terang.

"Karena jenis bulu pterosaurus memiliki bentuk melanosom yang berbeda, pterosaurus bisa dikatakan memiliki kemampuan untuk mengontrol warna bulu dan merupakan fitur yang penting bagi mereka," jelas Maria McNamara, peneliti lain yang terlibat dalam studi.

"Ini berarti bahwa kemampuan untuk memberikan warna adalah sesuatu yang benar-benar kuno dan terkait dengan perkembangan bulu," tambah McNamara seperti dikutip dari New Scientists.

Bulu pada pterosaurus sendiri berfungsi untuk menjaga supaya tubuh tetap hangat. Namun temuan baru ini yang menunjukkan bahwa pterosaurus punya beberapa warna, mengungkapkan pula bahwa bulu digunakan sebagai isyarat juga, mungkin untuk kamuflase atau menarik pasangan.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Nature.

Baca juga: Dinosaurus Bersayap Mirip Kalkun, Fosil Pterosaurus Kecil Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com