Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Secara Dini Risiko Obesitas dan Pahami Cara Mencegahnya

Kompas.com - 02/04/2022, 12:00 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obesitas merupakan kondisi yang didefinisikan sebagai kelebihan berat badan dan akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.  Orang yang hidup dengan obesitas memiliki risiko lebih besar terhadap penyakit kronis lainnya salah satunya diabetes.

Obesitas telah menjadi epidemi global, dengan menunjukkan prevelansi yang tinggi dan tren meningkat. Tak hanya masalah estetika, obesitas berkenaan dengan masalah kesehatan yang serius.

Adapun praktisi kesehatan menggunakan BMI (body mass index atau indeks masa tubuh (IMT)) sebagai metode skrining, dan diagnosis klinis obesitas didasarkan pada kelebihan lemak tubuh abnormal yang mengganggu kesehatan.

Untuk orang Indonesia, BMI pada tingkatan 25 termasuk kategori berat badan berlebih, dan BMI lebih dari 27 dinyatakan sebagai obesitas.

Baca juga: Tak Boleh Asal Olahraga, Ini Latihan Fisik Terbaik untuk Atasi Obesitas

Selain itu, juga dapat memanfaatkan lingkar pinggang untuk menilai risiko seseorang terkena penyakit yang disebabkan oleh obesitas. Ukuran pinggang wanita melebihi 80 sentimeter dan lebih dari 90 sentimeter untuk pria, meningkatkan risiko penyakit yang disebabkan oleh obesitas.

Deteksi dini risiko obesitas dan diabetes

Melakukan deteksi dini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sejumlah platform digital yang menyediakan fasilitas menghitung risiko obesitas dan diabetes.

Salah satunya, masyarakat dapat memanfaatkan chatbot WhatsApp TanyaGendis yang dirilis oleh perusahaan perawatan kesehatan global, Novo Nordisk.

Di dalam chatbot yang dapat diakses di nomor 0812-8000-5858 ini, terdapat informasi mengenai diabetes dan obesitas yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas, mulai dari definisi, diet dan aktivitas, pengobatan diabetes, cek risiko diabetes, hingga cek risiko obesitas.

Selain itu, ada juga kalkulator BMI untuk mengetahui risiko diabetes dan status BMI individu secara dini.

Setelah mengetahui BMI, seseorang diharapkan dapat segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi di masa depan.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Madu untuk Menjaga Sistem Imunitas Tubuh?

Strategi mencegah obesitas

Melansir laman CDC, kunci untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat bukanlah perubahan pola makan jangka pendek, melainkan terkait gaya hidup yang mencakup makan sehat dan aktivitas fisik secara teratur.

Dalam hal menjaga berat badan yang sehat, BMI yang tinggi dapat menjadi indikator tingginya kegemukan tubuh. Seimbangkan kalori, turunkan berat badan, dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Selain itu, kebiasaan makan yang sehat menjadi faktor kunci untuk berat badan sehat. Cari informasi mengenai nutrisi makanan, hitung asupan kalori, rencanakan makan dan temukan resep sehat.

Aktivitas fisik tidak boleh diabaikan karena penting untuk kesehatand an mempertahankan berat badan yang sehat. Sesuaikan aktivitas fisik sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com