Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2022, 16:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemunculan varian baru rekombinan dari varian Omicron dan Delta, yang dikenal sebagai varian Deltacron yang terdeteksi di Eropa tengah mendapatkan perhatian publik. Namun, apa saja gejala Deltacron?

Sejumlah negara di Eropa telah melaporkan adanya infeksi virus dari gabungan dua variant of conceratau varian yang mendapatkan perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM, sejauh ini belum dapat dipastikan mengenai bahaya dan tingkat penularan dari varian Covid Deltacron.

Namun, kemungkinan varian Deltacron ini tidak lebih berbahaya ketimbang Omicron.

"Mungkin sekali tidak berbahaya ketimbang varian Omicron. Belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," tulis dia.

Baca juga: Varian Covid Deltacron Terdeteksi di Eropa, Apa yang Perlu Diwaspadai?

Lantas, apa gejala dari Deltacron?

Dilansir dari Express, Senin (14/3/2022) Deltacron adalah varian rekombinan yang berarti memiliki fitur dari dua varian Delta dan Omicron.

Kekhawatiran atas varian baru ini akan menyebabkan penyakit Delta yang parah dan menyebar secepat Omicron.

Akan tetapi, sejauh ini terlihat tidak demikian dan hanya sedikit kasus infeksi Covid Deltacron yang muncul di Inggris.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di medRxiv, varian Covid Deltacron menggabungkan protein spike varian Omicron dengan tubuh varian Delta.

Baca juga: WHO Konfirmasi Adanya Deltacron, Rekombinasi Delta dan Omicron yang Telah Menyebar di Eropa

Ilustrasi kepala pusing atau sakit kepala bisa menjadi gejala Omicron.freepik Ilustrasi kepala pusing atau sakit kepala bisa menjadi gejala Omicron.

Gejala teratas varian Delta

Deltacron tengah menghantui dan masih terus diselidiki para ahli terkait gejala dan keparahannya. Seperti telah diketahui, varian deltacron adalah rekominan atau varian kombinasi Delta dan Omicron.

ADapun varian Delta mulai menyebar ke seluruh Amerika Serikat (AS) pada akhir musim panas dan awal musim gugur 2021. Strain baru ini telah menunda kembalinya negara tersebut ke situasi normal.

Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merilis delapan gejala varian Delta yang harus diperhatikan, meliputi:

  • Demam dan kedinginan
  • Sakit tenggorokan atau batuk
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Kehilangan indera penciuman
  • Kehilangan indera perasa
  • Gejala seperti flu biasa.

Baca juga: Deltacron Bukan Varian Baru Virus Corona, Apa itu?

Gejala teratas varian Omicron

Pada akhir tahun 2021, para ilmuwan mengumumkan kemunculan varian omicron , yang mulai menyebar di Afrika dan di seluruh Eropa sebelum sampai ke AS. Sebulan setelahnya, gejala telah muncul untuk varian Omicron.

Dari data Zoe COVID Symptom Study, terdapat 14 gejala omicron teratas, sebagai berikut:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk terus-menerus
  • Suara serak
  • Menggigil
  • Demam
  • Pusing
  • Kabut otak
  • Nyeri otot
  • Kehilangan penciuman
  • Sakit dada.

Baca juga: Awal Penemuan Deltacron dan Daftar Negara Terdeteksi Penyebarannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com