Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Mulai Memasuki Masa Pancaroba, Begini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 14/03/2022, 12:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini sering terjadi hujan yang disertai angin kencang, puting beliung, ataupun hujan es di berbagai wilayah.

Cuaca ekstrem itu terjadi karena Indonesia tengah berada di masa peralihan musim, atau pancaroba.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, di Indonesia terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Musim hujan umumnya terjadi pada bulan Desember hingga Februari, sedangkan musim kemarau pada Juni hingga Agustus. Fenomena yang terjadi di antara dua musim inilah yang disebut dengan masa transisi atau dikenal sebagai pancaroba.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini, Berikut Daftar Wilayahnya

Pancaroba biasanya terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni pada Maret hingga Mei yang merupakan transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

Sebaliknya, di bulan September sampai November adalah transisi dari musim kemarau menuju musim hujan.

Menurut catatan kejadian bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 2017 hingga 2021, kategori angin kencang dan puting beliung pada Maret secara akumulasi terdapat 748 kejadian.

Sementara itu, kejadian hujan es berdasarkan catatan BMKG tahun 2019 sampai 2021 ditemukan 11 fenomena hujan es pada Maret, dan 15 kejadian di bulan April.

"Berdasarkan data-data tersebut, dapat kita tarik benang merah bahwa kejadian angin kencang, putting beliung dan hujan es meruapakan kondisi yang cukup dominan terjadi di periode transisi musim atau pancaroba," ujar Prakirawan BMKG Hasalika Nurjanah dikutip dari kanal YouTube BMKG, Sabtu (12/3/2022).

Hujan es, angin kencang, dan puting beliung, kata dia, disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang kerap muncul di sepanjang tahun, dan mendominasi saat terjadinya berbagai fenomena tersebut.

"Hingga bulan Mei nanti, potensi hujan lebat disertai angin kencang, puting beliung, dan hujan es masih besar," ungkap Hasalika.

Baca juga: Musim Pancaroba, Ini Ciri-ciri Datangnya Puting Beliung Menurut BMKG

 

Rekomendasi BMKG

Seperti yang diketahui, saat ini Indonesia sedang memasuki masa pancaroba di mana kejadian seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es berpotensi terjadi.

Maka dari itu, BMKG memaparkan beberapa rekomendasi untuk dilakukan masyarakat, antara lain:

1. Pahami penyebab terjadinya kondisi cuaca

Anda perlu untuk mengenali karakter wilayah tempat tinggal, dan mengetahui daerah rawan pohon tumbang, baliho rusak, dan dampak lainnya.

2. Memperhatikan kondisi langit

Jika awan Cumulonimbus terlihat di langit pada pagi hingga siang hari, maka kemungkinan akan terjadi hujan disertai angin kencang, puting beliung, maupun hujan es di sore atau malam hari.

Baca juga: Apa Itu Awan Cumulonimbus dan Apa Dampaknya?

3. Hindari beraktivitas di luar ruangan

Ketika terjadi hujan dengan angin kencang, terdapat potensi bahaya yang bisa mengancam seperti gangguan berkendara dan jarak pandang, phon tumbang, rusaknya fasilitas di sekitar jalan dan bangunan.

Sehingga, saat terjadi cuaca buruk sebaiknya hentikan aktivitas sejenak dan segera berlindung di bangunan yang kokoh.

4. Perbarui informasi prakiraan cuaca

Kondisi cuaca yang tidak konsisten dan dinamis seperti sekarang, mengakibatkan cuaca bisa berubah sewaktu-waktu.

BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca menggunakan aplikasi info BMKG maupun melalui media sosial resminya.

5. Jaga kesehatan

Di tengah cuaca yang sering berubah-ubah, Anda tetap harus menjaga kesehatan lantaran masa transisi saat ini dapat memengaruhi kondisi tubuh.

Baca juga: Daftar Penyakit Musim Pancaroba dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com