Saat bersinar bersama, molekul es tersebut dapat mengalami reaksi kimia membentuk senyawa organik yang lebih besar dan lebih kompleks.
Tetapi, perangkap debu seperti yang mengelilingi IRS 48, juga dapat berfungi sebagai laboratorium luar angkasa, di mana molekul dapat mengalami reaksi kimia.
Di dalam piringan berbentuk kacang tersebut, terdapat reservoir es, yang tampaknya penuh dengan butiran debu es yang menyimpan molekul organik.
Saat radiasi dari bintang terdekat menyublimkan es menjadi gas, senyawa organik beku itu dilepaskan, membuatnya dapat dideteksi oleh teleskop di Bumi.
Baca juga: Begini Bentuk Molekul Pertama di Alam Semesta Setelah Big Bang
Mempelajari cahaya yang dipancarkan oleh molekul-molekul tersebut, tim mengidentifikasi dimetil eter dan beberapa senyawa organik lainnya yang belum pernah terlihat di piringan planet sebelumnya, termasuk metil format, senyawa organik lain yang berfungsi sebagai blok bangunan untuk kehidupan yang lebih besar.
“Apa yang membuat ini lebih menarik adalah bahwa kita sekarang tahu molekul kompleks yang lebih besar ini tersedia untuk memberi makan planet pembentuk di dalam cakram,” ujar rekan penulis studi Alice Booth, yang juga seorang peneliti di Leiden Observatory.
Dalam studi mendatang, tim berharap dapat memeriksa wilayah paling dalam dari pirangan IRS 48, di mana planet mirip Bumi mungkin terbentuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.