Dijelaskan dr Marcus, biasanya dalam diagnosis dan klasifikasi, stroke jarang digolongkan dalam derajat ringan, sedang, berat. Selain itu, tidak semua memiliki penyebab yang sama.
"Serangan stroke pada otak biasanya digolongkan dulu berdasarkan penyebabnya, sebagai stroke sumbatan atau perdarahan. Stroke sumbatan adalah jenis yang paling banyak ditemukan, akan tetapi angka kematian stroke perdarahan lebih tinggi," ujarnya.
Pada stroke sumbatan, terdapat penggolongan berdasarkan pembuluh darah otak mana yang terkena, dan ada yang berdasarkan waktu terkait serangan stroke itu sendiri.
Baca juga: 3 Jenis Stroke dan Gejalanya
Adapun penilaian mengenai derajat ringan sedang berat bisa dilakukan dengan menggunakan skor NIHSS (National Institutes of Health Stroke Scale), yang menilai beberapa hal seperti kesadaran, respons terhadap perintah, kekuatan motorik, bicara, asimetri wajah, maupun gangguan penglihatan.
"Derajat (stroke) ringan, sedang, berat versi masyarakat awam, harus dijelaskan secara benar, apakah ringan dalam artian masih bisa diselamatkan nyawanya atau ringan dalam artian kelainan fungsi tubuhnya tidak berat," kata Marcus.
"Karena kita mengobati pasien secara keseluruhan, perlu diingat bahwa pasien stroke sering disertai penyakit lain. Misal stroke dengan radang paru tentu akan buruk keadaannya," sambung dia.
Baca juga: Gejala Stroke Ringan dan Cara Mengatasinya
Dipaparkan dr Marcus, stroke sumbatan dapat dikategorikan berdasarkan pembuluh darah mana yang terkena, disebut klasifikasi Bamford. Berikut penjelasannya.
1. TACS (total anterior circulation stroke): terjadi pembuluh besar otak sisi depan dan tengah terkena total, area sumbatannya pun besar.
Beberapa gejalanya termasuk kelemahan satu sisi tubuh, dan dapat diikuti dengan penurunan kesadaran serta gangguan fungsi bicara atau berpikir.
2. PACS (partial anterior circulation stroke): kondisi yang terjadi saat sebagian pembuluh besar otak depan atau tengah yang terkena, di mana area sumbatan lebih kecil dari TACS.
"Gejala mirip dengan TACS tapi sedikit lebih ringan," imbuhnya.
3. POCS (posterior circulation syndrome): terjadi saat pembuluh besar otak bagian belakang terkena, gejalanya seperti:
4. LACS (lacunar stroke): sumbatan pada pembuluh darah kecil atau lakunar. Gejalanya termasuk kesemutan satu sisi badan, lemah satu sisi saja dengan atau tanpa mulut merot, pelo atau sulit menelan.
Baca juga: Mengenal Stroke Non Hemoragik, Jenis Stroke yang Paling Sering Terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.