KOMPAS.com - Serangan iskemik transien (TIA), yang sering disebut sebagai stroke ringan, terjadi ketika bagian otak mengalami kekurangan aliran darah untuk sementara.
Hal ini menyebabkan gejala seperti stroke yang biasanya pulih dalam waktu 24 jam.
Perbedaan utama antara stroke ringan dengan stroke, yang juga terjadi ketika ada penyumbatan aliran darah ke otak, adalah gejala stroke ringan biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat.
Sementara itu, gejala dan komplikasi stroke bisa lebih permanen.
Namun, karena gejala stroke ringan dan stroke hampir sama, penanganan yang terbaik adalah mencari pertolongan medis darurat.
Baca juga: Mengenal Stroke Non Hemoragik, Jenis Stroke yang Paling Sering Terjadi
Gejala stroke ringan dan stroke sebenarnya sangat mirip. Bahkan, hampir tidak mungkin untuk mengetahui apakah seseorang terserang stroke ringan atau stroke hingga diperiksa secara medis.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah gejala stroke ringan yang paling umum dan penting untuk dikenali:
Baca juga: 9 Obat Herbal Stroke yang Ampuh Bantu Kembalikan Fungsi Otak
Jika tiba-tiba mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi layanan medis darurat setempat atau pergi ke ruang gawat darurat sesegera mungkin.
Perawatan untuk stroke ringan berfokus pada meningkatkan aliran darah ke otak.
Cara mengatasi stroke ringan juga memerlukan identifikasi kelainan yang dapat diperbaiki oleh dokter untuk mengurangi risiko stroke ringan atau stroke di masa depan.
Adapun cara mengatasi stroke ringan ini termasuk konsumsi obat-obatan, prosedur medis atau bedah, dan perubahan gaya hidup.
Obat antiplatelet membuat trombosit cenderung tidak saling menempel sehingga mencegah pembekuan darah. Obat-obatan ini termasuk:
Baca juga: 7 Penyebab Stroke yang Paling Umum, Sebagian Besar Bisa Dicegah
Obat-obatan antikoagulan dapat mencegah pembekuan darah dengan menargetkan protein yang menyebabkan pembekuan. Obat-obatan ini termasuk:
Jika pasien stroke ringan diberi obat warfarin, dokter biasanya akan memantau kondisi pasien dengan tes darah untuk memastikan dosis yang dikonsumsi sudah tepat.
Intervensi karotis invasif minimal adalah prosedur pembedahan yang melibatkan akses ke arteri karotis dengan kateter.
Baca juga: 7 Penyebab Stroke yang Paling Umum, Sebagian Besar Bisa Dicegah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.