Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejala Stroke Ringan dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Serangan iskemik transien (TIA), yang sering disebut sebagai stroke ringan, terjadi ketika bagian otak mengalami kekurangan aliran darah untuk sementara. 

Hal ini menyebabkan gejala seperti stroke yang biasanya pulih dalam waktu 24 jam.

Perbedaan utama antara stroke ringan dengan stroke, yang juga terjadi ketika ada penyumbatan aliran darah ke otak, adalah gejala stroke ringan biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat.

Sementara itu, gejala dan komplikasi stroke bisa lebih permanen. 

Namun, karena gejala stroke ringan dan stroke hampir sama, penanganan yang terbaik adalah mencari pertolongan medis darurat.

Gejala stroke ringan

Gejala stroke ringan dan stroke sebenarnya sangat mirip. Bahkan, hampir tidak mungkin untuk mengetahui apakah seseorang terserang stroke ringan atau stroke hingga diperiksa secara medis.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah gejala stroke ringan yang paling umum dan penting untuk dikenali:

Jika tiba-tiba mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi layanan medis darurat setempat atau pergi ke ruang gawat darurat sesegera mungkin.

Cara mengatasi stroke ringan

Perawatan untuk stroke ringan berfokus pada meningkatkan aliran darah ke otak.

Cara mengatasi stroke ringan juga memerlukan identifikasi kelainan yang dapat diperbaiki oleh dokter untuk mengurangi risiko stroke ringan atau stroke di masa depan.

Adapun cara mengatasi stroke ringan ini termasuk konsumsi obat-obatan, prosedur medis atau bedah, dan perubahan gaya hidup.

Obat antiplatelet

Obat antiplatelet membuat trombosit cenderung tidak saling menempel sehingga mencegah pembekuan darah. Obat-obatan ini termasuk:

  • Aspirin
  • Clopidogrel (Plavix)
  • Prasugrel (Efisien)
  • Aspirin-dipiridamol (Aggrenox)

Antikoagulan

Obat-obatan antikoagulan dapat mencegah pembekuan darah dengan menargetkan protein yang menyebabkan pembekuan. Obat-obatan ini termasuk:

  • Warfarin (Coumadin)
  • Rivaroxaban (Xarelto)
  • Apixaban (Eliquis)

Jika pasien stroke ringan diberi obat warfarin, dokter biasanya akan memantau kondisi pasien dengan tes darah untuk memastikan dosis yang dikonsumsi sudah tepat.

Intervensi karotis invasif minimal

Intervensi karotis invasif minimal adalah prosedur pembedahan yang melibatkan akses ke arteri karotis dengan kateter.

Kateter dimasukkan melalui arteri femoralis di selangkangan pasien. Dokter menggunakan alat seperti balon untuk membuka arteri yang tersumbat. 

Mereka akan menempatkan stent atau tabung kawat kecil di dalam arteri pada titik penyempitan untuk meningkatkan aliran darah ke otak.

Pembedahan

Pasien stroke ringan mungkin memerlukan pembedahan untuk mencegah stroke di masa depan.

Jika pasien mengalami penyempitan arteri karotis yang parah di leher dan bukan merupakan kandidat untuk angioplasti dan pemasangan stent karotis, dokter mungkin merekomendasikan operasi yang disebut endarterektomi karotis .

Dalam prosedurnya, dokter membersihkan arteri karotis dari timbunan lemak dan plak.

Ini dapat mengurangi risiko stroke ringan atau stroke lainnya di masa mendatang.

Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat mengurangi risiko stroke ringan atau stroke di masa mendatang.

Terkadang, perubahan gaya hidup juga diperlukan bersamaan dengan pengobatan atau prosedur medis lainnya.

Perubahan gaya hidup tersebut antara lain:

  • Rutin berolahraga
  • Menurunkan berat badan, jika dokter merekomendasikannya
  • Perbanyak makan buah dan sayur
  • Mengurangi asupan makanan yang digoreng atau gula rafinasi
  • Tidur yang cukup
  • Mengelola stres
  • Meningkatkan pengelolaan masalah kesehatan lain yang mungkin miliki, termasuk diabetes , tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/27/203200123/gejala-stroke-ringan-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke