Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tanya Jawab Seputar Vaksin Booster Covid-19 yang Dirilis Papdi

Kompas.com - 01/02/2022, 12:00 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

6. Apakah perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium tertentu sebelum dilakukan vaksin booster?

Jawab: Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus yang diperlukan sebelum vaksin booster, kecuali atas indikasi dan saran dokter spesialis yang merawat pasien.

7. Jika kasus Covid-19 meningkat, apakah tenaga kesehatan (nakes) yang sudah mendapatkan booster minimal 6 bulan sebaiknya dilakukan booster kembali?

Jawab: Sampai saat ini studi mengenai perlunya booster ulang masih dalam tahap penelitian dan masih menunggu perkembangan lebih lanjut.

8. Jika vaksin primer pertama dan kedua Sinovac atau vaksin pertama dan kedua dengan AstraZeneca, sebaiknya vaksin booster dengan apa?

Jawab: Vaksin booster yang diberikan mengikuti saran dan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

9. Jika vaksin primer pertama dan kedua Moderna, atau vaksin pertama dan kedua dengan Pfizer, sebaiknya vaksin booster dengan apa?

Jawab: Vaksin booster yang diberikan mengikuti saran dan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan BPOM.

Baca juga: Catat, Ini Daftar Vaksin Booster Homolog dan Heterolog

10. Bagaimana jika vaksin primer pertama dan kedua berbeda jenis, misal Sinovac dengan Pfizer, sebaiknya divaksin booster dengan apa?

Jawab: Konsultasikan lebih lanjut ke dokter yang menangani.

11. Baru vaksin primer pertama dan mengalami efek samping, apakah harus mendapatkan vaksin booster?

Jawab: Selesaikan dulu vaksin primer kedua sebelum diberikan vaksin booster. Konsultasikan ke dokter yang menangani untuk kelayakan pemberian vaksin primer kedua.

12. Kenapa vaksin booster diberikan setengah dosis?

Jawab: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh konsorsium pada ahli di Indonesia, imunogenesitas yang didapatkan setelah booster dengan setengah dosis tidak berbeda secara signifikan dengan booster dosis penuh.

13. Apakah efektivitas setengah dosis vaksin booster sudah cukup untuk melindungi dari infeksi Covid-19?

Jawab: Sudah cukup sebab sudah melalui penelitian dari para ahli.

14. Apa yang harus disiapkan sebelum vaksin booster?

Jawab: Pastikan kondisi layak untuk divaksin. Apabila mempunyai penyakit komorbid, pastikan kondisi baik dan komorbid terkontrol.

Baca juga: CDC Sebut Vaksin Booster Pfizer 90 Persen Efektif Lawan Infeksi Omicron

15. Kapan sebaiknya vaksin booster diberikan pasca vaksinasi kedua? Ada yang menyebut 3 bulan, 5 bulan, 6 bulan, 8 bulan, mana yang lebih baik?

Jawab: Waktu pemberian vaksinasi booster mengikuti saran dari pemerintah dengan waktu minimal 6 bulan setelah vaksinasi kedua.

16. Jika saya mengalami infeksi Covid-19 sebelum vaksin booster, kapan dapat dilakukan vaksin booster?

Jawab: Pada kondisi Covid-19 asimtomatik, ringan, dan sedang vaksin dapat diberikan minimal 1 bulan setelah terkonfirmasi positif.

Sedangkan pada kondisi Covid-19 berat, vaksin booster dapat diberikan minimal 3 bulan setelah terkonfirmasi positif.

Tentu saja minimal 6 bulan setelah vaksin kedua atau primer lengkap.

17. Jika baru divaksin selain vaksin Covid-19, kapan dapat diberikan vaksin booster?

Jawab: Pemberian vaksin Covid-19 dengan vaksin lain jika memungkinkan diberikan jarak waktu 1 bulan. Namun, apabila mendesak dapat diperpendek menjadi 14 hari dan pada keadaan yang sangat memerlukan dapat diberikan secara bersamaan.

18. Apakah perlu dilakukan pemeriksaan antibodi setelah divaksinasi booster? Jika iya, kapan dapat dilakukan pemeriksaan?

Jawab: Pemeriksaan antibodi setelah vaksin booster tidak perlu dilakukan. Jika dilakukan pemeriksaan, waktunya minimal 14 hari setelah dilakukan vaksin booster.

Baca juga: Studi CDC Ungkap Vaksin Booster Dibutuhkan untuk Melawan Omicron

19. Pasien dengan autoimun, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?

Jawab: Konsultasikan ke dokter yang merawat untuk menentukan apakah telah layak diberikan vaksin booster atau belum.

20. Pasien dengan menggunakan imunosupresan, bagaimana syarat pemberian vaksin booster?

Jawab: Konsultasikan dengan dokter yang merawat terkait penggunaan obat-obatan imunosupresan sebelum dan sesudah vaksin booster.

21. Pasien dengan HIV, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?

Jawab: Pasien imunokompromais merupakan pasien prioritas mendapatkan vaksin booster.

Jika kondisi pasien membaik, minum ARV teratur, sudah waktunya untuk vaksinasi booster, dan tidak ada ditemukan infeksi imunokompromais maka pasien dapat diberikan vaksin booster.

22. Pasien dengan komorbid seperti DM tipe 2, jantung, penyakit paru, dan sebagainya, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?

Jawab: Pasien dengan komorbid merupakan pasien prioritas untuk mendapatkan vaksin booster. Jika kondisi pasien baik dan stabil, pasien dapat diberikan vaksin booster.

Terlebih dahulu konsultasikan ke dokter yang merawat terkait kelayakan untuk divaksin booster.

 Baca juga: Update Vaksin Booster, Regimen Tambahan Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Disetujui BPOM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com