KOMPAS.com - Singkong adalah sayuran atau umbi umbian yang dapat diolah menjadi berbagai pangan.
Bagian tanaman singkong yang paling umum dikonsumsi adalah akar dan daunnya yang sangat serbaguna.
Singkong bisa dimakan utuh, diparut, atau digiling menjadi tepung untuk digunakan dalam pembuatan roti dan kerupuk.
Adapun Nigeria, Thailand, dan Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbesar di dunia.
Singkong dapat tumbuh di daerah tropis di seluruh dunia karena kemampuannya menahan kondisi lingkungan yang sulit.
Baca juga: Direktur Gizi Kemenkes: Penanganan Stunting Harus Disesuaikan Versi Kearifan Lokal
Dilansir dari Healthline, sebanyak 3,5 ons atau 100 gram singkong yang dimasak mengandung 191 kalori.
Sekitar 84% di antaranya berasal dari karbohidrat, sedangkan sisanya berasal dari protein dan lemak.
100 gram singkong juga menyediakan beberapa serat dan beberapa vitamin serta mineral.
Berikut adalah daftar kandungan gizi dalam 100 gram singkong:
Baca juga: 2 Intervensi Gizi Bantu Percepatan Penurunan Stunting dengan Target 14 Persen 2024
Singkong sangat tinggi vitamin C, yakni vitamin penting yang bertindak sebagai antioksidan , mendukung produksi kolagen, dan meningkatkan kekebalan, di antara manfaat lainnya.
Ditambah lagi, singkong kaya akan tembaga, yakni mineral yang diperlukan untuk sintesis neurotransmiter, produksi energi, metabolisme zat besi, dan banyak lagi
Dengan berbagai kandungan gizinya, singkong mungkin menawarkan beberapa manfaat kesehatan.
Berikut adalah beberapa potensi manfaat singkong:
Singkong mengandung pati resisten yang tinggi, yakni sejenis pati yang melewati pencernaan dan memiliki sifat yang mirip dengan serat larut.
Baca juga: Viral Video Balita Diajari Makan Cabai, Bahayakah? Ini Kata Ahli Gizi
Makan makanan yang tinggi pati resisten, seperti singkong, dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.