Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Stroke Non Hemoragik, Jenis Stroke yang Paling Sering Terjadi

Kompas.com - 26/01/2022, 20:32 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata stroke itu banyak jenisnya. Terdapat dua macam stroke, yaitu stroke non hemoragik dan stroke hemoragik. Artikel ini akan membahas detail stroke non hemoragik yang merupakan jenis stroke yang paling banyak terjadi.

Stroke non hemoragik

Stroke non hemoragik adalah stroke yang tidak terjadi perdarahan. Stroke non hemoragik disebut juga dengan stroke iskemik yang disebabkan oleh adanya sumbatan pembuluh darah ke otak.

Sumbatan ini biasanya merupakan bekuan darah atau plak yang terbentuk di pembuluh arteri besar yang menuju ke otak. Bekuan darah atau plak tersebut terlepas dan terbawa ke pembuluh darah di otak yang lebih kecil dan menyebabkan sumbatan.

Sumbatan tersebut menyebabkan berkurangnya suplai darah ke otak dan menyebabkan terjadinya stroke.

Gejala stroke non hemoragik

Dilansir dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, berikut adalah gejala stroke non hemoragik:

  • Mati rasa pada satu sisi tubuh atau terasa sulit digerakkan
  • Sulit berbicara dan memahami ucapan orang lain
  • Sulit menelan
  • Pusing dan sakit kepala
  • Kehilangan keseimbangan, terutama ketika berjalan
  • Penglihatan buram

Baca juga: 9 Obat Herbal Stroke yang Ampuh Bantu Kembalikan Fungsi Otak

Cara mencegah stroke non hemoragik

Stroke adalah penyakit yang bisa dicegah. Berikut cara untuk mencegah stroke hemoragik:

1. Menurunkan tekanan darah

Memiliki tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor terbesar yang bisa menyebabkan risiko Anda terkena stroke meningkat hingga 2 kali lipat. Oleh karena itu penting untuk menurunkan tekanan darah. Anda bisa melakukannya dengan mengurangi konsumsi garam harian, hindari makanan dengan lemak jenuh, dan olahraga teratur.

2. Menurunkan berat badan

Obesitas atau kelebihan berat badan biasanya disertai dengan tekanan darah tinggi dan diabetes. Hal ini menyebabkan orang dengan obesitas berisiko lebih tinggi terkena stroke. Oleh karena itu, menurunkan berat badan bisa membantu mencegah stroke.

3. Olahraga teratur

Olahraga teratur mampu menurunkan berat badan dan menjaga tekanan darah tetap normal. Berusahalah untuk olahraga rutin sebanyak 5 kali dalam seminggu.

4. Mencegah diabetes

Kadar gula tinggi di dalam darah membuat pembuluh darah mudah rusak dan membentuk gumpalan darah. Oleh karena itu penting untuk mencegah diabetes, atau jika Anda sudah terlanjur memilikinya, obati dan kontrol diabetes tersebut.

5. Berhenti merokok

Berhenti merupakan salah satu mencegah terkena stroke yang efektif. Merokok menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah dan membuat darah lebih kental. Maka dari itu, berhenti merokok dapat menurunkan risiko seseorang terkena stroke non hemoragik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com