Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menkes Siti Fadilah Sebut Omicron Bisa Dilawan dengan Obat, Benarkah Efektif?

Kompas.com - 21/01/2022, 18:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Dari hasil uji klinik Molnupiravir dan Paxlovid dilaporkan bahwa mereka bisa mengurangi perburukan penyakit yang menyebabkan pasien dirawat di rumah sakit atau juga kematian. Angkanya berbeda-beda antar obat, berkisar 50 sampai 89 persen," bebernya.

Kemudian, Prof Zullies juga menyinggung persyaratan penggunaan obat antivirus Covid-19 yang berkaitan dengan usia, kondisi kehamilan, gangguan pada organ hepar dan ginjal.

"Hal ini didasarkan dari hasil uji kliniknya. Misalnya Molnupiravir boleh digunakan pada pasien dengan gangguan liver ringan sampai sedang, sedangkan Paxlovid tidak boleh," terang Zullies.

"Molnupiravir digunakan pada usia 18 tahun ke atas, sedangkan Paxlovid bisa digunakan pada usia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kilogram," sambung dia.

Mengutip laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM), Kamis (13/1/2022) pil Molupiravir yang dikembangkan Merck Sharp & Dohme (MSD) saat sudah mendapatkan EUA di Indonesia.

Baca juga: Benarkah Obat Sotrovimab Efektif Lawan Omicron? Ini Kata Pakar UGM

 

Nantinya obat Covid ini diberikan dua kali sehari sebanyak 4 kapsul dengan dosis masing-masing 200 mg selama lima hari pada orang dewasa bergejala ringan hingga sedang.

Efek samping obat antivirus Covid-19

Prof Zullies menuturkan efek samping dari setiap obat berbeda-beda. Umumnya, efek samping obat Covid-19 akan menyebabkan diare serta mual.

Sementara itu, khusus bagi Molupiravir Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan berdasarkan hasil evaluasi obat ini relatif aman dan memberikan efek samping yang bisa ditoleransi.

"Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah mual, sakit kepala, mengantuk, nyeri abdomen, dan nyeri orofaring. Hasil uji non-klinik dan uji klinik, Molnupiravir tidak menyebabkan gangguan fungsi hati," kata Penny.

Berdasarkan hasil uji klinis fase 3 menunjukkan bahwa obat antivirus Molnupiravir dapat menurunkan risiko hospitalisasi (risiko dirawat di rumah sakit) atau kematian sebesar 30 persen pada pasien Covid-19 gejala ringan hingga sedang dan 24,9 persen pada pasien bergejala ringan.

Baca juga: Apa Itu Sotrovimab, Obat Antibodi yang Disebut Mampu Lawan Omicron?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com