Pada beberapa kasus mungkin hanya mengalami gangguan sementara terkait aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai serangan iskemik transien (TIA).
Untuk diketahui, stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah otak tersumbat, hingga membuat aliran darah tidak bisa masuk ke otak.
Pembuluh darah yang tersumbat ini dikarenakan oleh lemak yang menumpuk di pembuluh darah dan gumpalan darah yang bersarang di pembuluh darah di otak.
Sedangkan stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak pecah. Pendarahan otak diakibatkan beberapa hal termasuk tekanan darah tinggi, konsumsi obat-obatan tertentu, maupun trauma karena kecelakaan.
Faktor risiko stroke dapat menempatkan seseorang dalam posisi yang rentan terhadap penyakit ini. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, faktor risiko stroke meliputi:
Baca juga: 7 Penyebab Stroke yang Paling Umum, Sebagian Besar Bisa Dicegah
Bukan tidak mungkin jika stroke dapat dicegah. Oleh karena itu, untuk mencegah stroke Anda dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Beberapa gaya hidup sehat yang dapat diterapkan antara lain:
Harry Pantja mengalami stroke. Namun, ahli menjelaskan bahwa hal paling penting mencegah stroke adalah dengan sering memeriksakan tekanan darah serta kolesterol untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda.
Baca juga: Pengaruh Stroke pada Tubuh Manusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.