Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Pasien Covid-19 Berisiko Lebih Tinggi Terserang Stroke

Kompas.com - 21/03/2021, 19:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian baru menemukan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke, dibandingkan dengan pasien yang memiliki kondisi infeksi serupa seperti influenza dan sepsis pada penelitian sebelumnya.

Untuk analisis ini, para peneliti mengakses Daftar Penyakit Kardiovaskular Covid-19 American Heart Association untuk menyelidiki risiko stroke di antara pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, baik dari karakteristik demografis mereka, riwayat medis, dan kelangsungan hidup di rumah sakit.

Data Registri Covid-19 yang diambil untuk penelitian ini mencakup lebih dari 20.000 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di seluruh AS antara Januari hingga November 2020.

Baca juga: Risiko Covid-19 pada Pasien Stroke, Bisa Sebabkan Pembekuan Darah Otak

Penulis utama Dr. Saate Shakil, spesialis kardiologi di Universitas Washington mengatakan, bahwa temuan ini menunjukkan bahwa Covid-19 dapat meningkatkan risiko stroke, meskipun mekanisme pastinya masih belum diketahui.

Studi baru tersebut menemukan bahwa 1,4% pasien Covid-19 mengalami stroke yang dikonfirmasi oleh pencitraan diagnostik.

Dari jumlah tersebut, 52,7% mengalami stroke iskemik (disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat ke otak); 45,2% mengalami perdarahan atau jenis stroke yang tidak dijelaskan; dan 2,5% mengalami serangan iskemik transien atau stroke ringan (Transient ischaemic attack).

Pasien Covid-19 yang mengalami stroke lebih cenderung berjenis kelamin laki-laki (64%) dan berusia lebih tua dengan usia rata-rata 65, dibandingkan mereka yang tidak mengalami stroke dengan usia rata-rata 61.

Studi tersebut mengungkap, bahwa 44% pasien stroke iskemik menderita diabetes tipe 2, dibandingkan dengan sekitar sepertiga pasien yang tidak mengalami stroke.

Delapan dari 10 pasien stroke iskemik memiliki tekanan darah tinggi, dibandingkan dengan 58% pasien non-stroke.

Dalam studi ini juga tampak bahwa fibrilasi atrium gangguan irama jantung ditemukan pada 18% pada pasien stroke iskemik dan 9% pada mereka yang tidak mengalami stroke.

Baca juga: Dari Mana Covid-19 Berasal, WHO Ungkap Hasil Investigasinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com