Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Filler dengan Ahlinya, dari Tujuan, Bahan, hingga Efek Samping

Kompas.com - 21/03/2021, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Perawatan filler menjadi salah satu prosedur kecantikan yang dilakukan banyak orang. Biasanya, filler digunakan untuk menyamarkan garis dan kerutan di wajah agar tampak lebih muda.

Namun, apa sebenarnya filler itu, siapa yang bisa melakukannya, dan bisa bertahan berapa lama?

Menjawab pertanyaan tentang filler, Kompas.com menghubungi dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dr. Nurliati Sari Handini, SpBP-RE.

Berikut wawancaranya:

Baca juga: Penemuan Filler untuk Rekonstruksi Wajah sampai Kecantikan

1. Perawatan filler untuk apa?

Dokter yang akrab disapa Olly itu menerangkan, berdasarkan rekomendasi Food and Drug Administration (FDA) AS, dermal filler ditujukan untuk membantu mencapai tampilan lebih halus atau penuh pada area wajah.

Area wajah yang dapat diberikan perawatan dermal filler termasuk lipatan nasolabial (garis dari tepi hidung ke arah sudut mulut), kemudian di pipi, dagu, bibir, dan punggung tangan.

"Dermal filler tidak diperkenankan untuk digunakan pada area lain seperti payudara, bokong, tulang, tendon, ligamen, maupun otot," kata dokter Olly kepada Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).

Lebih lanjut, dokter yang bertugas di Primaya Evasari Hospital, Jakarta ini menyampaikan bahwa penggunaan dermal filler berbahan absorbable digunakan untuk memperbaiki kerutan wajah, menambah volume di area bibir, pipi, dagu, dan punggung tangan.

Perbaikan kondisi lipoatrophy pada area wajah, misalnya seperti yang dialami sebagian pasien HIV, dan perbaikan kontur wajah juga bisa dilakukan dengan dermal filler berbahan absorbable.

"Sementara itu, dermal filler berbahan nonabsorbable pada wajah hanya diizinkan digunakan pada lipatan nasolabial dan perbaikan scar bekas jerawat di area pipi," imbuh dia.

Durasi bertahannya dermal filler berbahan absorbable berkisar antara 6-24 bulan, tergantung dari bahan yang digunakan.

2. Siapa yang boleh difiller?

Dokter Olly menjelaskan, sesuai dengan pedoman FDA, kandidat yang diperbolehkan melakukan tindakan penyuntikan dermal filler adalah individu dewasa di atas usia 21 tahun.

Tindakan dermal filler pun tidak boleh sembarangan.

Prosedur hanya bisa dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi di bidang ini, yakni dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dan dokter lain yang memiliki kompetensi tambahan di bidang estetik.

Ilustrasi suntik filler pada wajah.Shutterstock Ilustrasi suntik filler pada wajah.

3. Apa kandungan dalam filler dan efek sampingnya?

Kandungan dermal filler bervariasi dan digunakan sesuai indikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com