Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Sel T dari Flu Biasa Beri Perlindungan terhadap Covid-19

Kompas.com - 11/01/2022, 08:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Reuters


KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Imperial College London, mengungkapkan bahwa sel T tingkat tinggi dari virus corona penyebab flu biasa, bisa memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

Studi tersebut telah diterbitkan pada Senin (10/1/2022), seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/1/2022).

Kekebalan tubuh terhadap Covid-19 adalah suatu yang kompleks.

Di sisi lain, banyak studi menemukan bukti bahwa antibodi dari vaksin mengalami penurunan efektivitas setelah 6 bulan vaksinasi diberikan.

Kendati demikian, kekebalan terhadap Covid-19 tak hanya berasal dari vaksin semata, sebab ternyata sel T juga diyakini memainkan peran penting dalam memberikan perlindungan.

Baca juga: Ilmuwan Buktikan Kemampuan Sel T Menyerang Infeksi Virus Corona

 

Studi terhadap sel T yang dihasilkan dari virus corona penyebab flu biasa dalam perannya memberikan perlindungan kekebalan terhadap Covid-19, dimulai pada peneliti pada September 2020 lalu.

Para peneliti mengamati tingkat reaktif silang pada sel T yang dihasilkan oleh flu biasa sebelumnya, pada sedikitnya 52 orang yang terpapar Covid-19.

Kelompok orang-orang ini berasal dari rumah tangga, di mana studi ini dilakukan untuk melihat apakah mereka terus mengembangkan infeksi.

Studi sel T tingkat tinggi dari flu biasa ini menemukan, bahwa 26 orang yang tidak terinfeksi memiliki tingkat sel T yang jauh lebih tinggi daripada orang yang terinfeksi.

Baca juga: Mengenal Sel NK, Sistem Kekebalan yang Merespons Infeksi Sebelum Sel T

Ilustrasi vaksin Covid-19 berbasis mRNA dari Pfizer-BioNTech terbukti aman dan beri perlindungan pada anak yang lebih kecil. Vaksin Pfizer efektif pada anak usia 5 tahun hingga 11 tahun di Amerika Serikat.SHUTTERSTOCK/Yuganov Konstantin Ilustrasi vaksin Covid-19 berbasis mRNA dari Pfizer-BioNTech terbukti aman dan beri perlindungan pada anak yang lebih kecil. Vaksin Pfizer efektif pada anak usia 5 tahun hingga 11 tahun di Amerika Serikat.

Kendati demikian, peneliti di Imperial College London tidak menyebut berapa lama perlindungan dari sel T ini akan bertahan.

"Kami menemukan bahwa sel T tingkat tinggi yang sudah ada sebelumnya, yang dibuat oleh tubuh ketika terinfeksi virus corona manusia lainnya seperti flu biasa, dapat melindungi dari infeksi Covid-19," kata penulis studi Dr Rhia Kundu.

Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Para peneliti mengatakan dalam studi itu, bahwa protein internal virus SARS-CoV-2 yang ditargetkan oleh sel T dapat menawarkan target alternatif bagi pembuat vaksin.

Baca juga: Respons Sel Kekebalan Makin Kuat pada Vaksin mRNA, Studi Jelaskan

 

Vaksin Covid-19 yang ada saat ini, menargetkan protein spike yang bermutasi secara teratur, menciptakan varian baru virus corona seperti varian Omicron yang dapat mengurangi kemanjuran vaksin dalam melawan infeksi simtomatik.

"Sebaliknya, protein internal yang ditargetkan oleh sel-T pelindung yang kami identifikasi bermutasi jauh lebih sedikit," kata Profesor Ajit Lalvani, rekan penulis studi tersebut.

"Akibatnya, mereka sangat terkonservasi di antara berbagai varian SARS-CoV-2, termasuk Omicron. Oleh karena itu, vaksin baru yang menyertakan protein internal yang dilestarikan ini akan menginduksi respons sel T pelindung yang luas yang seharusnya melindungi terhadap varian SARS-CoV-2 saat ini dan di masa depan," jelas dia.

Baca juga: Sel Memori Kekebalan Cenderung Lemah pada Pasien Covid-19 Parah, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com