Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambar Virus Corona SARS-CoV-2 Menyelimuti Sel Paru-paru Manusia

Kompas.com - 08/09/2020, 08:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara merilis penampakan virus corona SARS-CoV-2 yang menginfeksi sel bronkial.

Sel bronkial biasanya ditemukan di saluran utama menuju paru-paru. Namun, kali ini para ahli mengamati sel bronkial yang terinfeksi virus corona baru di cawan petri.

"Gambar kultur yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan sel-sel bersilia dipenuhi partikel dalam gumpalan besar," ujar Camille Ehre, asisten profesor di Institut Marsico Lung, Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara.

"Penggunaan masker pada individu yang terinfeksi dan tidak terinfeksi dapat membatasi penularan SARS-CoV-2," imbuhnya, seperti dilansir IFL Science, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: PCR Deteksi Virus Corona Sudah Mati, Mungkinkah Penyebab Hasil Tes Bisa Positif Palsu?

Dalam gambar di bawah ini, virus corona ditunjukkan dengan ratusan titik kecil berwarna merah yang menutupi sel bersilia berwarna toska.

Gambar berwarna SARS-CoV-2 menginfeksi sel paru-paru manusia.Ehre Lab/UNC School of Medicine/IFL Science Gambar berwarna SARS-CoV-2 menginfeksi sel paru-paru manusia.

SARS-CoV-2 benar-benar sangat kecil, diameternya hanya 50 sampai 200 nanometer.

Sebagai perbandingan, sel darah manusia berukuran sekitar 7.000 nanometer.

Ini berarti, virus SARS-CoV-2 terlalu kecil untuk dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya. Virus ini hanya bisa diamati dengan mikroskop elektron.

Selain virus yang menutupi sel, juga terdapat sejumlah virion dalam ukuran besar yang diproduksi dan dilepaskan sel dalam sistem pernapasan manusia.

Dalam laporan riset yang terbit di New England Journal of Medicine, dijelaskan patogen ini secara efektif dapat menyerang dan membanjiri tubuh manusia. Virus itu menggunakan sel inang untuk menghasilkan salinan yang kemudian menyebar ke sel lain.

"Pengamatan yang paling mencolok adalah jumlah virion yang sangat banyak oleh sel yang terinfeksi. Beberapa sel yang terinfeksi begitu penuh dengan virus sehingga mereka berkumpul dan terlepas dari epitel," kata Ehre.

"Hal itu memungkinkan virion untuk menginfeksi paru-paru dan juga dapat keluar dari hidung untuk menginfeksi orang lain."

Anda juga dapat melihat beberapa struktur SARS-CoV-2.

Baca juga: Peneliti Ungkap Badai Sitokin pada Pasien Covid-19 Tidak Jelas, Ini Paparannya

Virus terdiri dari lebih dari satu untai RNA (agak mirip setengah dari DNA berbentuk tangga) yang ditutupi lapisan ganda lipid dan spike protein.

Seperti diketahui, nama virus corona diambil dari spike proteinnya yang menyerupai mahkota dengan bahasa Latin-nya corona.

Paku-paku di permukaan virus corona ini merupakan kunci yang digunakan oleh patogen untuk memasuki sel inang.

"Virus SARS-CoV-2 tampaknya dilepaskan dalam gumpalan besar dapat menyebar ke tubuh orang yang terinfeksi dan menyerang epitel olfaktorius (jaringan yang tertutup lendir di rongga hidung)," tambah Ehre.

"Ini menjelaskan gejala umum hilangnya penciuman, dan juga menginfeksi kelenjar ludah, yang akan menjelaskan gejala mulut kering. Yang terburuk adalah ketika virus masuk ke paru-paru dan menghasilkan pneumonia yang menyebabkan sesak napas dan akhirnya bisa menyebabkan kematian."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com