KOMPAS.com- Mulai hari ini, Senin (7/9/2020) wilayah Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan atau kulminasi.
Hari tanpa bayangan atau kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Periode kali ini, hari tanpa bayangan akan terjadi secara bertahap di berbagai daerah hingga Oktober 2020 nanti.
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo mengatakan hari tanpa bayangan Matahari terjadi manakala altitud Matahari tepat 90 derajat, sehingga Matahari tepat berada di titik Zenith, yakni titik tertinggi yang bisa dicapai peredaran benda langit.
Baca juga: Hari Tanpa Bayangan di 34 Provinsi di Indonesia, Catat Tanggalnya
Secara astronomis, hari tanpa bayangan Matahari terjadi manakala nilai deklinasi Matahari, yakni salah satu parameter dalam sistem koordinat langit, tepat sama dan senilai dengan garis lintang sebuah tempat.
Marufin berkata, fenomena ini juga berkaitan dengan keadaan Matahari melintasi lintang Indonesia, yaitu peristiwa di mana deklinasi Matahari senilai dengan garis-garis lintang yang melewati Indonesia.
"Sehingga, manakala Matahari berkedudukan tepat di atas kepala (menempati titik zenith), bayang-bayang akibat penyinaran Matahari di suatu tempat akan menghilang untuk sesaat," kata Marufin, Rabu (2/9/2020).