Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Mudah Tertidur Ketika Naik Mobil? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com - 04/01/2022, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Para peneliti pun mengukur variabilitas detak jantung (HRV) peserta selama 60 menit di setiap sesinya, dan mengamati rasa kantuk yang diatur sistem saraf pusat saat lelah.

Kemudian, tim mendapatkan hasil bahwa getaran tersebut memicu rasa kantuk hanya dalam 15 menit. Rata-rata, rasa kantuk itu secara signifikan muncul selama 30 menit. Para peserta penelitian mengaku terus merasa mengantuk hingga tes selesai dilakukan.

"Studi kami menunjukkan getaran yang stabil pada frekuensi rendah jenis (getaran) yang kita alami saat mengendarai mobil dan truk dan secara progresif menyebabkan rasa kantuk bahkan di antara orang-orang yang cukup istirahat dan sehat," papar Robinson.

Baca juga: Mengapa Kita Merasa Lapar? Ini Penjelasannya Menurut Sains

Para peneliti menduga bahwa otak tersinkronisasi dengan getaran dan memasuki tahap awal tidur, ini lah yang menyebabkan banyak orang tertidur selama perjalanan panjang.

Walaupun studi ini terbatas, peneliti mencatat bahwa, faktor kelelahan telah menyebabkan satu dari lima kecelakaan lalu lintas. Oleh karenanya, mengetahui hal ini lebih dalam penting untuk dilakukan.

"Penelitian kami juga menunjukkan bahwa getaran pada beberapa frekuensi mungkin memiliki efek sebaliknya dan membantu orang tetap terjaga," imbuh Robinson.

Sebagai upaya untuk melanjutkan riset tersebut, tim peneliti ingin melakukan tes pada kelompok yang lebih besar dan rentang frekuensi yang lebih banyak.

"Kami juga ingin memeriksa rentang frekuensi yang lebih luas, untuk menginformasikan desain mobil yang berpotensi memanfaatkan 'getaran bagus' itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com