Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan 5 Gejala Utama Varian Omicron, Apa Saja?

Kompas.com - 27/12/2021, 07:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Vox

Para peneliti berkata, temuan ini merupakan bukti bahwa varian Omicron adalah versi virus Covid-19 yang sejauh ini paling mudah dan tampaknya lebih mampu menghindari kekebalan sebelumnya.

Akan tetapi mereka menegaskan, bahwa vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih efektif untuk mencegah keparahan penyakit terutama pada vaksin dosis ketiga atau booster.

“Kami tahu kami akan terus mendengar lebih banyak tentang orang yang telah divaksinasi terinfeksi (Covid-19)," jelas direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Rochelle Walensky.

Baca juga: 6 Fakta yang Harus Diketahui tentang Varian Omicron

Hal itu diungkapkannya pada konferensi pers di Gedung Putih, Amerika Serikat. Dia juga mengatakan, bahwa pasien yang telah terpapar virus Omicron mungkin mengalami gejala yang ringan atau bahkan tanpa gejala, sehingga tanpa sadar menyebarkan virus tersebut kepada orang lain.

Diklaim lebih ringan

Afrika Selatan yang merupakan tempat di mana varian Omicron pertama kali teridentifikasi menemukan, bahwa sistem imun yang didapatkan dari vaksinasi lengkap serta infeksi sebelumnya dapat menjelaskan mengapa virus Omicron tampaknya muncul dengan gejala yang lebih ringan.

“Kami percaya bahwa mungkin bukan hanya Omicron yang kurang virulen (menyebabkan keparahan penyakit), tetapi cakupan vaksinasi, selain kekebalan alami orang yang sudah pernah kontak dengan virus, juga menambah perlindungan. Itulah mengapa kami melihat penyakit (akibat Omicron) ringan” tutur Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Joe Phaahla.

Kabar baik lainnya, yaitu persentase kasus varian Omicron yang dirawat di rumah sakit cenderung lebih sedikit.

Akan tetapi CDC mewanti-wanti peningkatan keseluruhan kasus dari Omicron justru dapat mengakibatkan sistem pelayanan kesehatan setempat akan kewalahan. Sebab, mereka mencatat penyakit parah sering dimulai dengan gejala ringan.

Obat antivirus Covid-19

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) baru-baru ini telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) bagi dua obat antivirus Covid-19.

FDA memberikan otorisasi darurat untuk obat Paxlovid produksi Pfizer yang menjadi obat oral atau minum pertama yang mendapatkan izin.

Pil Paxlovid direkomendasikan untuk kasus pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang pada orang dengan faktor risiko penyakit parah.

Obat kedua yang telah mengantongi izin FDA adalah pil antivirus Molnupiravir buatan perusahaan farmasi Merck di Inggris.

Molnupiravir diklaim dapat mengurangi rawat inap hingga kematian sekitar 30 persen dalam uji klinis individu berisiko tinggi yang terinfeksi Covid-19.

FDA mengizinkan penggunaan pil Molnupiravir untuk pasien dewasa bergejala ringan hingga sedang yang berisiko tinggi mengalami keparahan penyakit.

Baca juga: Mengenal Pil Antivirus Paxlovid Buatan Pfizer yang Diklaim Hampir 90 Persen Efektif Lawan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com