Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pil Antivirus Paxlovid Buatan Pfizer yang Diklaim Hampir 90 Persen Efektif Lawan Covid-19

Kompas.com - 15/12/2021, 17:00 WIB
Zintan Prihatini,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Perusahaan Pfizer mengumumkan bahwa pil antivirus Paxlovid buatannya dapat mengurangi risiko rawat inap atau kematian hampir 90 persen pada pasien yang tertular virus corona.

Pada hari Selasa, (14/12/2021) kemarin, pihaknya mengklaim obat oral atau minum ini efektif melawan Covid-19 saat diberikan kepada orang berisiko tinggi setelah gejala pertama kali muncul.

Dilansir dari CNN, Selasa (14/12/2021) Pfizer menawarkan pil Paxlovid yang dapat diminum pasien Covid-19 di rumah untuk mencegah keparahan penyakit dan rawat inap.

Sementara itu, pencipta pil Paxlovid berkata bahwa obat ini adalah penggabungan antara obat antivirus bernama nirmatrelvir dengan obat ritonavir.

Baca juga: Apa Itu Pil Molnupiravir Merck, Sharp & Dohme (MSD) yang Digunakan sebagai Obat Covid-19 di Inggris?

Setelah satu bulan pengobatan dengan pil Paxlovid, riset ini menemukan adanya lima kasus rawat inap di rumah sakit, serta tidak adanya kasus kematian di antara 697 pasien Covid-19 yang menerima obat setelah tiga hari pertama munculnya gejala.

Para peneliti menyebut, semua orang dewasa yang diamati dalam riset ini belum mendapatkan vaksin Covid.

Lebih lanjut, mereka menilai jika obat Covid-19 tersebut diberikan dalam lima hari pertama setelah bergejala, maka efektivitasnya mencapai 88 persen.

Para peneliti menuliskan adanya penurunan viral load (muatan virus) sekitar 10 kali lipat pada hari kelima setelah konsumsi obat Paxlovid, dibandingkan dengan plasebo.

"(Temuan pil Paxlovid) ini menandai potensi calon pengobatan (Covid-19) untuk menyelamatkan nyawa pasien di seluruh dunia, terlepas dari apakah mereka telah divaksinasi atau belum," jelas CEO Pfizer, Dr Albert Bourla.

Baca juga: Mengenal Pil Covid Pfizer dan MSD, Apa Perbedaan Obat Covid-19 Ini?

Bourla menyatakan, kemunculan varian virus baru mendesak dunia agar mengembangkan terapi penanganan Covid-19 yang mutakhir, dan dia menyebut pil Paxlovid bisa menjadi salah satu pilihan.

“Varian Omicron yang muncul telah memperburuk kebutuhan akan pilihan pengobatan yang dapat diakses bagi mereka yang tertular virus, dan kami yakin jika diizinkan atau disetujui, pengobatan potensial ini dapat menjadi bagian penting untuk membantu mengatasi pandemi,” tambahnya.

Paxlovid telah diajukan ke BPOM Amerika Serikat

Pfizer melaporkan telah membagikan data terbaru yang dimilikinya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk otorisasi penggunaan darurat.

"Data studi lengkap diharapkan akan dirilis akhir bulan ini dan diserahkan ke publikasi peer-review," ungkap Pfizer.

Mendengar kabar ditemukannya obat yang ampuh untuk mencegah keparahan penyakit dan kematian akibat virus corona, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Dr Rochelle Walensky mengatakan bahwa pengobatan itu bisa menjadi alat hebat lainnya untuk mengatasi pandemi.

Baca juga: Pil Covid MSD Molnupiravir Disetujui Digunakan di Inggris, Apa Manfaatnya?

Akan tetapi, dia menegaskan hingga saat ini vaksinasi Covid-19 merupakan perlindungan terbaik untuk menghindari paparan virus.

Sementara itu, pakar penyakit menular AS, dr Anthony Fauci menuturkan, pil tersebut berpotensi menjadi obat penyelamat, baik untuk mereka yang telah divaksin maupun yang tidak divaksinasi.

"Seperti yang kita ketahui, bahkan orang yang divaksinasi dalam kelompok risiko yang lebih tinggi seperti orang tua atau mereka dengan penyakit penyerta, bisa mengalami keparahan penyakit hingga menyebabkan rawat inap," jelasnya.

Saat ini peneliti Pfizer tengah melakukan studi terpisah untuk membuktikan apakah pil Paxlovid dapat mencegah rawat inap ketika diberikan kepada orang yang tidak berisiko tinggi, orang yang tidak divaksinasi, maupun mereka yang sudah divaksinasi namun memiliki setidaknya satu faktor risiko penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com