Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kamar Kos Penuh Sampah Disebut Netizen Hoarding Disorder, Apa Itu?

Kompas.com - 06/11/2021, 16:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Penyebab hoarding disorder

Sebetulnya, penyebab seseorang mengalami hoarding disorder tidak terlalu jelas.

Perilaku menimbun biasanya dimulai sekitar usia 11 hingga 15 tahun, dan cenderung memburuk seiring bertambahnya usia.

Gangguan hoarding disorder ini juga lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua daripada orang dewasa yang lebih muda.

Berikut beberapa faktor risiko hoarding disorder yang bisa menyebabkan orang memiliki perilaku menimbun sampah.

  • Kepribadian. Banyak orang yang memiliki gangguan penimbunan memiliki temperamen yang mencakup keragu-raguan.
  • Sejarah keluarga. Ada hubungan yang kuat antara memiliki anggota keluarga yang memiliki gangguan penimbunan dan memiliki gangguan itu sendiri.
  • Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

Baca juga: Bukan Hanya Bumi di Bulan juga Banyak Sampah, Ini Penjelasan NASA

 

Beberapa orang mengalami hoarding disorder setelah mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan yang sulit mereka atasi, seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, penggusuran, atau kehilangan harta benda dalam kebakaran.

Terlepas dari penyebabnya, gangguan hoarding disorder juga bisa memberikan risiko lain bagi hidup orang yang mengalaminya, antara lain seperti.

  • Peningkatan risiko jatuh
  • Cedera atau terjebak dengan menggeser atau menjatuhkan barang
  • Konflik keluarga
  • Kesepian dan isolasi sosial
  • Kondisi tidak sehat yang menimbulkan risiko bagi kesehatan
  • Bahaya kebakaran
  • Performa kerja yang buruk
  • Masalah hukum, seperti penggusuran

Namun, tak hanya itu, orang yang memiliki gangguan hoarding disorder juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif dan lain sebagainya.

Baca juga: Sampah Plastik Ancam Keberadaan Hutan Mangrove Jawa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com