KOMPAS.com - Batuan andesit adalah batuan beku luar yang tersusun dari partikel yang halus dan memiliki warna abu-abu tua. Komposisi mineral penyusunnya berada di antara batu granit dan batu basal. Batu andesit adalah batu yang sering digunakan dalam konstruksi, seperti candi.
Batuan andesit terbentuk dari endapan aliran lava yang diproduksi oleh stratovolcano. Lava ini akan cepat mengeras ketika terkena suhu permukaan. Oleh karena itulah batuan ini termasuk batuan ekstrusif atau batuan beku luar.
Batuan andesit banyak ditemukan di stratovolcanoes di zona subduksi. Andesit berasal dari nama gunung di Amerika Selatan, yaitu Gunung Andes. Contoh stratovolcano lainnya di zona subduksi dapat ditemukan di Amerika Tengah, Meksiko, Washington, Oregon, Jepang, Indonesia, Filipina, dan New Zealand.
Baca juga: Batuan di Grand Canyon Hilang Miliaran Tahun, Kok Bisa?
Batuan andesit tidak hanya tersusun dari mineral halus, namun juga kristal-kristal kecil. Namun, kristal ini sulit dilihat tanpa alat bantuan seperti kaca pembesar atau mikroskop.
Material yang banyak terkandung di dalam batuan andesit antara lain:
Perbedaan warna batuan andesit mungkin terjadi karena perbedaan komposisi penyusunnya. Paling banyak batuan andesit berwarna abu-abu, namun terdapat variasi hingga berwarna kemerahan. Warna ini menunjukkan kandungan silika yang lebih tinggi.
Selain mineral, terdapat juga kristal penyusun batuan andesit. Terdapat dua macam kristal di dalam batuan andesit.