1. Epidermolisis Bulosa Simpleks
- 75 persen pasien EB biasanya masuk tipe ini.
- Umumnya gejalanya ringan, tetapi dapat juga bergejala sedang hingga berat.
- Lepuh terjadi pada lapisan epidermis kulit.
- Muncul pada saat lahir maupun usia anak-anak.
- Luka dapat sembuh tanpa jaringan parut.
- Mukosa dan organ dalam umumnya tidak terkena.
- Kadang kuku bisa terkena.
- Pada umumnya disebabkan autosomal dominan.
2. Epidermolisis Bulosa Junctional
- 5 persen pasien EB masuk tipe ini.
- Memiliki 3 tipe yaitu localized (ringan), intermediate generalized (menyeluruh, dan tingkat keparahannya sedang), severe generalized (menyeluruh, dan tingkat keparahannya berat).
- Lepuh terjadi pada lapisan antara epidermis dan dermis (lamida lucida).
- Diturunkan secara autosomal resesif.
3. Epidermolisis Bulosa Distrofik
- 20 persen pasien masuk tipe ini.
- Memiliki 3 tipe yaitu localized dominan, generalized dominan, dan resesif.
- Lepuh terjadi pada lapisan dermis.
- Sembuh dengan jaringan parut dan milia.
4. Sindroma Kindler
- Timbul saat lahir atau saat bayi.
- Lesi membaik saat dewasa.
- Poikiloderma pada daerah yang terpapar matahari.
- Fotosensitivitas atau alergi saat terkena sinar matahari.
Gejala Epidermolisis Bulosa
"Kita harus meningkatkan kesadaran kita kenapa kita harus berpikir (gejala) ini adalah suatu EB," ujar dr Niken.