Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Kura-kura Berkepala Dua | Visualisasi Permukaan Air Laut Naik

Kompas.com - 18/10/2021, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Seekor kura-kura langka berkepala dua menetas di AS. Berita soal menetasnya kura-kura terrapin punggung berlian (Malaclemys terrapin) berkepala dua ini pun menjadi berita populer Sains akhir pekan kemarin.

Selain itu, tahukah Anda bahwa sukun disebut bisa menjadi solusi ketahanan pangan karena perubahan iklim? Fakta tentang sukun pun menjadi berita populer lainnya.

Selain itu, visualisasi naiknya permukaan air laut karena pemanasan global hingga gejala kista ovarium pun menjadi berita yang banyak dibaca lainya.

Berikut rangkuman singkat berita populer Sains sepanjang Minggu (17/10/2021) hingga Senin (18/10/2021) pagi.

Kura-kura langka berkepala dua

Seekor kura-kura berkepala dua menetas di New England Wildlife Center, Massachusetts. Meski hanya memiliki satu tubuh, kura-kura terrapin punggung berlian (Malaclemys terrapin) tersebut dalam kondisi sehat dan aktif.

"Hewan dengan kondisi langka ini tak selalu bertahan lama atau hidup dengan kualitas yang baik. Tetapi kura-kura ini memberi kami alasan untuk optimis," tulis Pusat Margasatwa dalam akun media sosial mereka.

Mengutip Live Science, Sabtu (16/10/2021) faktor genetik atau lingkungan yang memengaruhi embrio saat berkembang dapat menyebaban kondisi yang dikenal sebagai bicephaly atau memiliki dua kepala.

Hewan hidup dengan bicephaly sangat langka, karena banyak yang tak bertahan hidup.

Selengkapnya baca di sini:

Langka, Kura-Kura Berkepala Dua Menetas di Amerika

Sukun, superfood yang bisa jadi solusi ketahanan pangan

Studi terbaru mengungkap bahwa sukun bisa menjadi solusi ketahanan pangan global untuk menghadapi perubahan iklim.

Diberitakan sebelumnya, menanam banyak pohon sukun dapat membantu membuat persedian makanan lebih stabil saat planet ini menghangat.

Mengutip New Scientist, Selasa (12/10/2021) berdasarkan pemodelan iklim yang digunakan oleh peneliti, hasilnya menunjukkan bahwa pohon sukun dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis selama beberapa dekade mendatang. Apalagi, sukun juga dapat dimasak dengan berbagai cara dan diubah menjadi tepung.

"Tanaman sukun sangat produktif dan bergizi. Selain itu begitu mereka tumbuh, sukun cukup tangguh," kata Lucy Yang, peneliti dari Northwestern University di Illinois.

Sayangnya, tanaman ini sekarang mulai kurang dikenal dan terabaikan sehingga kurang dimanfaatkan.

Kenali sukun lebih lanjut di sini:

Mengenal Sukun, Superfood yang Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan

Visualisasi permukaan air laut naik

Emisi karbon akibat kegiatan manusia terus meningkat dan menyebabkan meningkatnya temperatur Bumi. Ini berakibat meningkatkan permukaan air laut secara global.

Sebanyak 50 kota besar, sebagian besarnya di Asia, diperkirakan akan kehilangan banyak daratan mereka.

Bahkan negara kepulauan dan negara di pesisir terancam kehilangan hampir seluruh lahannya. Di antara negara tersebut adalah China, India, Indonesia, Vietnam, dan Bangladesh.

Climate Central, sebuah organisasi non-profit membuat visualisasi naiknya tinggi permukaan air laut jika pemanasan global tidak segera diatasi.

Berdasarkan emisi saat ini, diperkirakan suhu Bumi akan naik hingga 4 derajat Celcius pada tahun 2100.

Dilansir dari perhitungan yang dilakukan Climate Central, luas area yang akan tenggelam pada tahun 2100 adalah area yang didiami oleh 15 persen populasi dunia atau sekitar 1 triliun orang.

Ada 3 kota besar yang divisualisasikan jika air laut naik pada tahun 2100. Baca di sini:

Ngeri, Visualisasi Naiknya Permukaan Air Laut Akibat Pemanasan Global

Gejala kista ovarium

Kista ovarium adalah kondisi ketika kista, kantung berisi cairan, berkembang di salah satu ovarium.

Dalam kebanyakan kasus, kista ovarium tidak menimbulkan rasa sakit dan bahkan tidak memperlihatkan gejala.

Ada berbagai jenis kista ovarium, di antaranya adalah kista dermoid, kista endometrioma, dan kista fungsional.

Kista fungsional adalah jenis yang paling umum. Kista fungsional termasuk kista folikel dan kista korpus.

Beberapa wanita mengalami kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik. Ini berarti ovarium mengandung sejumlah besar kista kecil.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan ovarium membesar. Jika tidak diobati, sindrom ovarium polikistik dapat menyebabkan infertilitas.

Seringnya, kista ovarium tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, gejala mulai berkembang saat kista tumbuh.

Apa saja gejala kista ovarium yang umum dan parah? Ingat, gejala kista ovarium yang parah dan membutuhkan penanganan medis segera. Apa saja? Baca di sini:

7 Gejala Kista Ovarium yang Penting untuk Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com