Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2021, 12:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor kura-kura berkepala dua menetas di New England Wildlife Center, Massachusetts. Meski hanya memiliki satu tubuh, kura-kura terrapin punggung berlian (Malaclemys terrapin) tersebut dalam kondisi sehat dan aktif.

"Hewan dengan kondisi langka ini tak selalu bertahan lama atau hidup dengan kualitas yang baik. Tetapi kura-kura ini memberi kami alasan untuk optimis," tulis Pusat Margasatwa dalam akun media sosial mereka.

Mengutip Live Sciece, Sabtu (16/10/2021) faktor genetik atau lingkungan yang memengaruhi embrio saat berkembang dapat menyebaban kondisi yang dikenal sebagai bicephaly atau memiliki dua kepala.

Baca juga: Pertama Kali, Kura-kura Tertangkap Kamera Memangsa Burung

Hewan hidup dengan bicephaly sangat langka, karena banyak yang tak bertahan hidup.

Beberapa contoh lain hewan dengan bicephaly adalah ular beludak berkepala dua yang ditemukan di Virginia, rusa berkepala dua yang ditemukan di Minnesota, serta lumba-lumba berkepala dua yang dibawa keluar dari Laut Utara.

Lebih lanjut, kura-kura sendiri menetas di tempat yang dilindungi. Pusat satwa liar telah merawat mereka selama lebih dari dua minggu.

Pusat margasatwa telah menggunakan sinar-X untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana kura-kura menavigasi dunia.

Tampaknya, mereka memiliki dua tulang belakang yang menyatu lebih jauh di bawah tubuh dan setiap kura-kura memiliki kendali atas tiga kaki.

Dalam beberapa hari pertama setelah menetas, kura-kura diberi nutrisi dari kuning telur yang sama. Makanan juga diberi bubuk putih yang dapat terlihat dengan sinar-x.

Para peneliti menemukan, bahwa setiap kura-kura ternyata memiliki saluran pencernaan yang terpisah.

Salah satu saluran pencernaan tampaknya sedikit lebih berkembang, tetapi kedua kura-kura dapat makan dan mencerna makanan.

Baca juga: Mengapa Kura-kura Berumur Panjang hingga Ratusan Tahun?

Tes berenang di air yang dilakukan menunjukkan, jika kura-kura ini juga dapat mengoordinasikan berenang ke permukaan untuk bernapas. Keduanya makan, berenang, dan berat badannya juga bertambah.

"Mereka bekerja sama untuk menavigasi lingkungan mereka. Tapi masih banyak yang harus dipelajari dari mereka," tulis pusat margasatwa dalam unggahan mereka.

Untuk itu para peneliti pun berharap dapat melakukan CT scan saat kura-kura lebih dewasa, untuk mempelajari organ dan struktur internalnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com