Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baim Wong vs Nikita Mirzani dalam Komodifikasi Kemiskinan dan Sosial

Kompas.com - 15/10/2021, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Tetapi di sisi lain, karena Baim Wong juga tampil sebagai front stage dengan media sosialnya, yang terbiasa menjadikan orang-orang miskin untuk diberi (uang) secara terus menerus, ia telah memposisikan dirinya sebagai dermawan. Itu panggung depannya," jelas Widyanta.

Dalam aspek sosiologis, apa yang dilakukan Baim Wong adalah bentuk komodifikasi kemiskinan. Hal itu tercermin dalam konten-konten video produksi Baim yang selalu menunjukkan sikap suka memberi, sebagai orang yang dermawan.

"Front stage dia (Baim Wong) menjadi Sinterklaus, malaikat, yang selalu memberi di saat ada orang mengalami kesusahan," ungkap Widyanta.

Secara tidak sadar, kata Widyanta, yang dilakukan Baim Wong adalah bentuk komodifikasi kemiskinan. Komodifikasi kemiskinan adalah proses menjadikan kemiskinan sebagai komoditas untuk rating kepopuleran selebriti.

Citra atau imej yang ditampilkan Baim Wong inilah, yang kemudian mendorong sikap yang dilakukan Kakek Suhud karena Kakek Suhud memiliki pencitraan tentang Baim sebagai dermawan.

Baca juga: Apa Pembelajaran dari Kasus Baim Wong, Kakek Suhud dan Nikita Mirzani?

"Akhirnya, dia (Kakek Suhud) mengejar Baim. Keduanya ini pun sudah masuk dalam permainan simbolik, satu termakan oleh kemiskinan sebagai komoditas, lalu ditangkap Kakek Suhud yang mencitrakan Baim sebagai sosok dermawan," papar Widyanta.

Komodifikasi sosial Nikita Mirzani

Di tengah kegaduhan netizen memperdebatkan sikap Baim Wong terhadap Kakek Suhud, Nikita Mirzani masuk ke dalam konflik ini yang membuatnya disebut oleh netizen sedang mencari panggung atas situasi tersebut.

Widyanta juga sependapat dengan netizen dan menyebut Nikita Mirzani sedang memainkan perannya yakni memanfaatkan komodifikasi sosial.

"Tujuannya untuk rekognisi, yakni pengakuan, agar Nikita Mirzani juga punya popularitas yang lebih tinggi dari Baim Wong. Ini soal kontestasi di dalam dunia simbolik," kata Widyanta.

Baca juga: Soal Baim Wong, Indonesia Punya Peraturan dan UU yang Mengatur Privasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com