Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Baim Wong, Kakek Suhud dan Nikita Mirzani, Begini Sosiolog Menilainya

Kompas.com - 14/10/2021, 12:35 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Kasus viral Baim Wong menegur kakek Suhud terus menyita perhatian masyarakat, ditambah reaksi artis lain, Nikita Mirzani yang dinilai warganet mengambil panggung dari persoalan ini.

Berawal dari tindakan Baim Wong menegur seorang kakek, karena minta uang. Baim merasa kesal, karena usai mengantar isterinya Paula Verhoeven ke rumah sakit, ia dan anaknya Kiano, terus diikuti sang kakek.

Sikap Baim dinilai netizen berlebihan dan banyak yang kecewa kepadanya. Namun, di sisi lain, ada yang memaklumi tindakan Baim yang menegur si kakek.

Saat masalah ini ramai diperdebatkan netizen di media sosial, sosok Nikita Mirzani masuk seolah memperuncing persoalan ini.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (13/10/2021), Niki memberikan pesan khusus untuk Baim Wong setelah masalahnya dengan Kakek Suhud.

"(Pesan) Untuk Baim? Mendingan pada unsubscribe aja deh channel YouTube-nya ya, gue enek," kata Nikita Mirzani saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Banyak Netizen Kecewa pada Sikap Baim Wong, Sosiolog Nilai Wajar

 

Nikita Mirzani memang diketahui telah memiliki masalah dengan Baim Wong beberapa waktu lalu. Banyak warganet yang menilai Niki mencoba memanfaatkan kesalahan dan situasi yang dihadapi Baim Wong untuk keuntungannya.

Aspek sosiologis kasus Baim Wong dan Kakek Suhud

Kasus Baim Wong marahi Kakek Suhud dan komentar Nikita Mirzani, menurut Dosen Departemen Sosiologi FISIP UGM AB Widyanta, memiliki aspek sosiologis yang kuat.

"Saya memandang kasus ini sebagai teori dramaturgi sosial. Maksudnya, teori ini mengacu antara latar depan atau front stage dan latar belakang yakni back stage," kata Widyanta saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Widyanta mengatakan bahwa topik ini sebenarnya adalah soal interaksionisme simbolik.

Interaksionisme simbolik adalah interaksi yang dalam perjumpaan langsung, lalu secara simbolik membaca seluruh konteks yang dihadapi di depannya, yang kemudian menyebabkan interaksi timbal balik antar keduanya.

Dalam kasus Baim Wong menegur seorang kakek, kata Widyanta, saat itu dia sedang berada di dalam back stage atau panggung belakang. Sebab, dia sedang tidak berada di dunia media sosial untuk memanggungkan dirinya.

Baca juga: Viral Baim Wong Tegur Kakek, Sosiolog: Bener Ning Ora Pener

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com