Efek samping dari penggunaan Vaksin COVID-19 Sputnik-V merupakan efek samping dengan tingkat keparahan ringan atau sedang.
Yang paling umum gejala menyerupai flu yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.
Efikasi vaksin Sputnik-V adalah 91,6 persen, dengan rentang confidence interval 85,6 - 95,2 persen
Pada 7 September 2021, Badan POM menerbitkan EUA untuk dua vaksin, yakni vaksin Janssen dan Vaksin Convidecia. Keduanya untuk 18 tahun ke atas, dengan pemberian satu dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramuscular.
Vaksin Janssen dapat disimpan di suhu minum 20 derajat Celsius, atau 2-8 derajat Celsius.
Vaksin Janssen dikembangkan dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26).
Efek samping vaksin Janssen menunjukkan reaksi ringan hingga sedang, seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, serta KIPI sistemik yang umum terjadi adalah sakit kepala, rasa lelah (fatique), nyeri otot (myalgia), mengantuk, mual (nausea), muntah, demam (pyrexia), dan diare.
Efikasi vaksin Janssen untuk mencegah semua gejala Covid-19 adalah 67,2 persen. Sementara efikasi untuk cegah gejala sedang hingga berat 66,1 persen.
Baca juga: Fakta Vaksin Sekali Suntik Johnson & Johnson yang Dapat Izin EUA BPOM
Vaksin Convidecia merupakan vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology juga dengan platform Non-Replicating Viral Vector namun menggunakan vector Adenovirus (Ad5).
Vaksin Convidecia disimpan di suhu khusus, 2-8 derajat Celsius.
Efek samping vaksin ini juga menunjukkan reaksi ringan hingga sedang, seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, serta KIPI sistemik yang umum terjadi adalah sakit kepala, rasa lelah (fatique), nyeri otot (myalgia), mengantuk, mual (nausea), muntah, demam (pyrexia), dan diare.
Efikasi vaksin untuk perlindungan pada semua gejala Covid-19 adalah sebesar 65,3 persen dan untuk perlindungan terhadap kasus Covid-19 berat adalah 90,1 persen.
Baca juga: BPOM Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Zifivax, Efikasi 81 Persen
Nah, vaksin ke-10 yang baru saja mengantongi izin BPOM adalah vaksin Zifivax diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.
Vaksin Zifivax digunakan untuk indikasi pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2 pada orang berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya. Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL).
Sebagaimana vaksin pada umumnya, vaksin ini juga memerlukan kondisi khusus untuk penyimpanannya, yaitu pada suhu 2-8 derajat Celsius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.