KOMPAS.com - Kurangnya beraktivitas fisik, terutama olahraga menjadi pola hidup yang pertama dapat memicu potensi penyakit jantung di kemudian hari.
Akan tetapi, kelebihan aktivitas fisik juga tidak diperbolehkan. Untuk itu, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Bekasi Barat, dr Fachmi Ahmad M SpJP mengatakan, kita tidak boleh sembarangan memahami persoalan olahraga ini.
Fachmi berkata, keterkaitan antara kurang beraktivitas fisik dengan penyakit jantung ini sangat erat.
Hal ini dikarenakan, jika tubuh kurang rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik lainnya, maka individu tersebut akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi.
Baca juga: 5 Pola Hidup yang Berpotensi Sebabkan Penyakit Jantung
Akan tetapi, kata dia, masyarakat juga perlu memahami teknik olahraga yang tepat.
Anda jangan pernah mencoba untuk melakukan olahraga yang memiliki intensitas lebih tinggi diluar dari kemampuan tubuh Anda.
Sebab, olahraga yang menguras tenaga secara tiba-tiba atau intens bisa membebani kerja jantung.
Jantung akan memerlukan oksigen lebih banyak untuk menyokong aktivitas tersebut.
Selain itu, ada risiko dehidrasi yang membuat darah mengental dan peredaran darah terganggu. Akibatnya, dapat terjadi serangan jantung.
Fachmi menambahkan, aktivitas fisik apa pun yang membutuhkan tenaga dalam jumlah besar secara mendadak dapat memicu serangan jantung misalnya naik tangga di gedung berlantai tinggi, mengangkat beban terlalu berat, dan beraktivitas seksual.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.