Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 92W, Ini Dampak Cuaca di Indonesia

Kompas.com - 05/10/2021, 07:15 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi tumbuhnya bibit siklon tropis 92W di belahan bumi utara. Bibit siklon tropis ini dapat memberi dampak terhadap cuaca di Indonesia

Melalui Jakarta Cyclone Warning Center (TCWC), bibit siklon 92W terbentuk di sekitar wilayah perairan Filipina, tepatnya di 10.1 LU, 125.1 BT.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, A Fachri Radjab mengatakan, bibit siklon tropis yang satu ini sudah terdeteksi sejak pukul 07.00 WIB, Senin (4/10/2021).

Bibit siklon 92W ini tumbuh dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1005 hPa. 

Baca juga: BMKG: Terdeteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Tak Pengaruhi Cuaca Indonesia

 

Lebih lanjut, Fachri berkata, bibit siklon 92W bergerak ke arah barat dan diprakirakan akan meningkat intensitasnya setelah melewati daratan Filipina memasuki wilayah perairan Laut Cina Selatan.

Sehingga keberadaan siklon tropis 92W ini memberikan dampak tidak langsung terhadap potensi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan (sejak tadi malam).

"BMKG melalui TCWC Jakarta setiap saat terus melakukan monitoring terhadap kemungkinan adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia," kata Fachri.

Adapun, dampak cuaca ekstrem yang harus diwaspadai akibat adanya bibit siklon tropis 92W di Indonesia ini adalah sebagai berikut.

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 94W, Apa Dampak Cuaca di Indonesia?

Ilustrasi hujan lebat, cuaca ekstrem akibat dampak siklon tropis Seroja. Badai Seroja masih berpotensi memengaruhi cuaca di Indonesia, dari hujan lebat hingga gelombang tinggi.SHUTTERSTOCK/CHOKCHAI POOMICHAIYA Ilustrasi hujan lebat, cuaca ekstrem akibat dampak siklon tropis Seroja. Badai Seroja masih berpotensi memengaruhi cuaca di Indonesia, dari hujan lebat hingga gelombang tinggi.

1. Potensi hujan sedang- lebat

Sebagai dampak dari kondisi atmosfer yang cukup basah dan tingkat konvektivitas yang tinggi, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang dalam periode 05 - 11 Oktober 2021 masih dapat terjadi di wilayah provinsi berikut. 

  1. Aceh
  2. Kepulauan Riau
  3. Sumatera Barat
  4. Jambi
  5. Bengkulu
  6. Sumatera Selatan
  7. Lampung
  8. Jawa Barat
  9. Jawa Tengah
  10. Jawa Timur
  11. Kalimantan Barat
  12. Kalimantan Tengah
  13. Kalimantan Utara
  14. Kalimantan Timur
  15. Kalimantan Selatan
  16. Sulawesi Utara
  17. Sulawesi Tengah
  18. Sulawesi Barat
  19. Sulawesi Selatan
  20. Maluku
  21. Papua Barat
  22. Papua

Baca juga: Bibit Siklon Tropis Picu Gelombang Sangat Tinggi Pekan Ini, Ini Daftar Wilayahnya

 

2. Gelombang tinggi

Gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 m di Laut Sulawesi dan Samudra Pasifik utara Halmahera. 

Selanjutnya, gelombang dengan ketinggian 1,25 -2,5 meter dapat terjadi di wilayah:

  • Laut Natuna Utara
  • Perairan Kepulauan Natuna
  • Perairan Kalimantan Utara
  • Selat Makassar
  • Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud
  • Perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro
  • Perairan utara dan selatan Sulawesi Utara
  • Laut Maluku
  • Perairan Kepulauan Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.

Dengan begitu, masyarakat diminta untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti perkembangan informasi cuaca selanjutnya, agar terhindari dari potensi risiko bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang terjadi.

Baca juga: Bibit Siklon Tropis Muncul di Laut Banda, Sejumlah Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com