Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bibit Siklon Tropis, Wilayah Ini Berpotensi Hujan Sepekan ke Depan

Kompas.com - 31/05/2021, 12:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki awal Juni, sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim pancaroba, peralihan dari musim penghujan ke kemarau. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih mendeteksi potensi hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah sepekan ke depan.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diakibatkan oleh berbagai kondisi atmosfer.

Berbagai kondisi atmosfer itu antara lain: perkembangan siklon tropis, awan konvektif, gelombang Kelvin, gelombang Rossby ekuatorial, serta perlambatan dan belokan angin.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, dari hasil monitoring BMKG ada perkembangan bibit siklon tropis (Sistem Depresi Tropis 04W) yang terdeteksi tumbuh pada pukul 07.00 WIB, tanggal 30 Mei 2021.

Baca juga: 11 Siklon Tropis Ini Pernah Hantam Indonesia dari Tahun 2008

Diketahui, perkembangan bibit siklon tropis ini ada disekitar Samudera Pasifik Barat daya sebelah Timur-Tenggara Filipina pada titik koordinat 5,9 derajat LU dan 133,1 derajat BT.

Serta, kecepatan angin maksimum di sekitar Sistem Depresi Tropis tersebut (Sistem 04W) mencapai 30 knot (56 km/jam), dan tekanan udara minimumnya mencapai 1004 hPa.

"Berdasarkan pantauan citra satelit cuaca Himawari-8, teridentifikasi aktivitas awan konvektif yang signifikan dan presisten dalam 6 jam terakhir di sekitar Sistem 04W," jelasnya.

Namun, pergerakan Sistem 04W menunjukkan ke arah Barat hingga Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis.

Kondisi atmosfer lainnya yang memicu potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Indonesia yaitu aktivitas gelombang Kelvin dan gelombang Rossby Ekuatorial.

Hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa terdapat aktivitas Gelombang Kelvin yang cukup aktif di sekitar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua bagian utara.

Sedangkan, Ggelombang Rossby Ekuatorial cukup aktif  di sekitar wilayah Jawa dan Samudera Pasifik sebelah timur Filipina.

"Sementara itu perlambatan dan belokan angin terjadi di beberapa wilayah yang cukup berpengaruh pada pembentukan potensi awan hujan dan dapat menimbulkan potensi hujan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com