Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Varian Mu, Varian Baru Virus Corona dari Kolombia yang Diawasi WHO?

Kompas.com - 01/09/2021, 19:15 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber ABC

Varian Mu terhadap vaksin Covid-19

Laporan epidemiologi WHO mengatakan, bahwa data awal menunjukkan varian Mu tampaknya lebih resisten terhadap antibodi.

Tapi Dr Griffin mengatakan, tes laboratorium itu tidak memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana kekebalan manusia bekerja di dunia nyata.

"Studi penetralisir itu sangat berguna, karena cukup mudah dilakukan dan cukup cepat, tetapi itu hanyalah bagian dari cerita, bukan keseluruhan cerita," katanya.

Baca juga: Apa Itu Covid-22, Lebih Ganas dari Delta? Ini Kata Pakar Kesehatan

"Kita perlu melihatnya secara klinis. Sehingga, di dunia nyata, kita akan melihat apakah ada perubahan sifat, yang berarti vaksin benar-benar kehilangan kemanjurannya."

WHO juga menjelaskan, bahwa ini perlu diselidiki lebih lanjut dan Dr Griffin mengimbau agar warga Australia tak terlalu khawatir terhadap varian Mu.

Varian lain yang dipantau oleh WHO

Varian Mu adalah variants of interest kelima yang terdaftar oleh WHO. Selain itu, ada empat varian yang lebih serius yang masuk dalam kategori variants of concern.

Kesembilan varian diberi nama dengan huruf alfabet Yunani yang berbeda.

Lima variants of interest adalah:

1. Eta, pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020

2. Iota, pertama kali terdeteksi di AS pada November 2020

3. Kappa, pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020

4. Lambda, pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020

5. Mu, pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021

Baca juga: Mengapa Ivermectin Tak Bisa Digunakan untuk Mencegah dan Mengobati Covid-19?

Sedangkan empat variants of concern yang dinilai berpotensi memperburuk pandemi adalah:

1. Alpha, pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2020

2. Beta, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada Mei 2020

3. Gamma, pertama kali terdeteksi di Brasil pada November 2020

4. Delta, pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020

Jumlah varian SARS-CoV-2 diperkirakan akan berubah seiring waktu, karena semakin banyak virus menyebar, maka akan semakin banyak peluang untuk bermutasi.

Dr Griffin mengatakan, bahwa cara terbaik untuk membatasi mutasi virus adalah dengan membatasi penyebarannya.

"Semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin sedikit inang yang memungkinkan virus dapat terus hidup dan menjalani evolusi, serta menjadi lebih kuat," katanya.

Baca juga: Varian Iota Virus Corona New York Tingkatkan Risiko Kematian Covid-19, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com